Dukungan Terbuka Anies "Durian Runtuh" untuk Pramono-Rano di Pilkada Jakarta 2024
Dukungan langsung itu disampaikan Anies saat mengikuti apel siaga dan rapat akbar Warga Kawal TPS di Jakarta kemarin.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Secara terbuka mantan Gubernur DKI Anies Baswedan memberikan mendukung kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada 2024.
Dukungan langsung itu disampaikan Anies saat mengikuti apel siaga dan rapat akbar Warga Kawal TPS di Lapangan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (21/11/2024).
Rapat akbar itu dihadiri Pramono-Rano sekaligus dukungan resmi bagi paslon yang diusug PDIP itu.
Dukungan Anies ini ibarat "durian runtuh" yang didapatkan Pramono-Rano.
Bagaimana tidak, duet politisi senior PDI Perjuangan ini sebelumnya juga disokong mantan Gubernur Jakarta Basuka Tjahaja Purnama dan kelompok pendukungnya.
Alhasil relawan “Ahoker” dan “Anak Abah” pun kini satu suara mendukung Pramono Rano.
Beberapa hari lalu mereka bahkan berkumpul silaturahmi di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, berikrar menggabungkan dukungan untuk paslon nomor urut 3.
"Dukungan terbuka Anies Baswedan ke Pramono memang cukup memberi dampak positif pada elektabilitas Pramono, mengingat pemilih Anies merupakan kelompok berbeda, ini bisa membuat Pramono mendapatkan tambahan suara signifikan," kata Pengamat Politik dari Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah saat dihubungi, Jumat (22/11/2024).
Dedi membandingkan dukungan Jokowi kepada Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta. Menurut Dedi, dukungan Jokowi lemah karena Presiden RI ke-7 itu tidak turun langsung berkampanye.
Sekalipun, kata Dedi, pemilih Jokowi memang sudah ada di Ridwan sejak awal.
“Jadi (peran) Jokowi kurang membantu atau mendorong pertambahan suara bagi Ridwan,” tegasanya.
Baca juga: Ahokers dan Anak Abah Kini Bersatu di Pilkada Jakarta 2024, Disinggung Ridwan Kamil ?
Sementara dukungan dari Anies Baswedan dan relawan “Anak Abah”, Dedi berpendapat, membuat suara Pramono-Rano semakin kuat.
“Situasi ini membuat Pramono seolah mendapat gabungan suara dari banyak kelompok, ini membuat peluang kemenangan Pramono lebih besar dibanding kandidat lain,” tutup Dedi.