Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menlu Turki Klaim Israel Punya Segudang Alasan Gagalkan Negosiasi Gencatan Senjata dengan Hamas

Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki, Hakan Fidan menyebut kalau Israel punya segudang alasan untuk menggagalkan negosiasi gencatan senjata dengan Hamas.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Menlu Turki Klaim Israel Punya Segudang Alasan Gagalkan Negosiasi Gencatan Senjata dengan Hamas
X
Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki, Hakan Fidan menyebut kalau Israel punya segudang alasan untuk menggagalkan negosiasi gencatan senjata dengan Hamas. 

Eskalasi tersebut bahkan menewaskan sedikitnya 90 orang dan melukai 300 lainnya.

"Panglima Mohammed Deif dalam keadaan sehat dan secara langsung mengawasi operasi sayap militer Hamas," kata pejabat tersebut kepada kantor berita AFP.

Israel mengakui, pengeboman pada Sabtu (13/7/2024) di kamp al-Mawasi, zona kemanusiaan di Gaza, ditujukan untuk membunuh Deif, yang telah lama berada di puncak daftar orang paling dicari Israel.




Menanggapi klaim Hamas, Kepala Staf Umum Israel, Herzi Halevi, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Minggu (14/7/2024) , Hamas "menyembunyikan hasil" serangan udaranya di kompleks tempat Deif diduga bersembunyi.

"Masih terlalu dini untuk menyimpulkan hasil serangan, yang coba disembunyikan Hamas," kata Halevi.

Deif adalah salah satu pendiri sayap militer Hamas, Brigade Qassam, pada 1990-an.

Ia telah memimpin pasukan tersebut selama lebih dari 20 tahun.

BERITA TERKAIT

Deif juga disebut-sebut sebagai tokoh kunci yang merencanakan bom bunuh diri yang menyebabkan tewasnya puluhan warga Israel.

Israel mengidentifikasi dia dan pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, sebagai arsitek utama serangan 7 Oktober yang menewaskan sedikitnya 1.139 orang di Israel selatan dan memicu perang di Gaza.

Pada 7 Oktober pagi, Hamas telah mengeluarkan rekaman suara langka Deif yang mengumumkan operasi "Banjir Al-Aqsa" , yang mengisyaratkan serangan itu merupakan balasan atas serangan Israel di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, tempat tersuci ketiga umat Islam.

Deif yang berusia 58 tahun, jarang berbicara atau tampil di depan umum.

Jadi ketika saluran TV Hamas mengumumkan bahwa ia akan berbicara pada tanggal 7 Oktober, warga Palestina di Gaza tahu sesuatu yang penting sedang terjadi.

Berbicara dengan suara tenang dalam rekaman itu, Deif mengatakan Hamas telah berulang kali memperingatkan Israel agar menghentikan kejahatannya terhadap warga Palestina, membebaskan para tahanan, dan menghentikan perampasan tanah Palestina.

"Hari ini kemarahan Al-Aqsa, kemarahan rakyat dan negara kita sedang meledak,"

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas