Mesir Mempersiapkan Perang Yom Kippur Baru, Siap untuk Kejutan Militer, Kata Situs Media Israel
Sebuah situs web bahkan memperingatkan bahwa Mesir sedang “mempersiapkan Perang Yom Kippur lainnya”, mengacu pada Perang Oktober 1973.
Penulis: Muhammad Barir
Mesir Mempersiapkan Perang Yom Kippur Baru, Siap untuk Kejutan Militer, Serupa Perang tahun 1973.Kata Situs Media Israel Memperingatkan
TRIBUNNEWS.COM- Mesir ‘mempersiapkan Perang Yom Kippur lainnya’, situs media Israel memperingatkan.
Media Israel telah menyuarakan keprihatinan tentang meningkatnya kekuatan pertahanan udara Mesir, dengan alasan kepemilikan persenjataan yang sangat canggih, sebagian besar berasal dari Rusia, serta senjata yang diproduksi di dalam negeri.
Sebuah situs web bahkan memperingatkan bahwa Mesir sedang “mempersiapkan Perang Yom Kippur lainnya”, mengacu pada apa yang orang Mesir sebut sebagai Perang Oktober 1973.
Komandan Angkatan Pertahanan Udara Mesir, Mayor Jenderal Yasser El-Tawdi, mengatakan bahwa di era langit terbuka dan informasi dapat diakses melalui satelit, sistem intelijen elektronik atau jaringan informasi global, kuncinya terletak pada kemampuan untuk memaksimalkan kemampuan senjata dan peralatan tersebut.
Ia menegaskan pasukannya fokus mencapai kejutan melalui kesiapan tempur yang tinggi.
“Pernyataan perwira senior Mesir tersebut,” kata situs berita Ibrani Nziv, “mencerminkan tujuan strategis utama tentara Mesir, yaitu untuk melatih pasukannya dan membawa mereka ke kesiapan ofensif penuh untuk misi yang mungkin muncul secara tidak terduga.”
Situs tersebut menyatakan bahwa pernyataan Tawdi mengindikasikan persiapan untuk kejutan militer strategis yang serupa dengan perang tahun 1973.
Pasukan Mesir kemudian siap untuk melakukan latihan besar, yang tiba-tiba berubah menjadi keadaan darurat dengan perintah untuk perang skala penuh.
El-Tawdi mengatakan pasukannya sedang berupaya mengembangkan sistem mereka saat ini dengan dukungan industri Mesir dan tertarik untuk meningkatkan efisiensi individu setiap prajurit agar memiliki unsur kejutan melalui kesiapan tempur yang tinggi.
Dia menegaskan bahwa kepemimpinan politik di Kairo sangat mementingkan penerapan teknologi dan penelitian ilmiah di tingkat lokal, dengan mengandalkan keterampilan orang Mesir.
“Langkah pertama adalah mendirikan pusat penelitian dan pengembangan teknis dengan bantuan sekelompok perwira pertahanan udara terkemuka,” jelas El-Tawdi.
“Para perwira ini telah mendapatkan pelatihan baik di dalam negeri maupun di luar negeri, dan telah memperoleh gelar akademik tertinggi.
Mereka dianggap sebagai landasan sistem modernisasi dan transfer teknologi, seiring upaya mereka untuk memperoleh teknologi yang diperlukan untuk pembuatan sistem pertahanan udara Mesir.”
SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR