Direktur CIA Klaim Yahya Sinwar Ditekan Hamas untuk Segera Setujui Gencatan Senjata
Direktur CIA, William Burns mengklaim pemimpin Hamas, Yahya Sinwar tengah ditekan oleh kelompoknya untuk segera menerima gencatan senjata.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nuryanti
Seorang pejabat Palestina yang mengetahui negosiasi tersebut mengatakan kepada Reuters, Hamas tidak ingin dianggap menghentikan perundingan meskipun serangan Israel meningkat.
"Hamas ingin perang berakhir, bukan dengan cara apa pun. Hamas mengatakan telah menunjukkan fleksibilitas yang dibutuhkan dan mendesak para mediator agar Israel membalas," kata pejabat itu.
Ia mengatakan Hamas yakin Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mencoba menghindari kesepakatan dengan menambahkan lebih banyak persyaratan yang membatasi kembalinya orang-orang terlantar ke Gaza utara.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan pada hari Senin bahwa dua penasihat senior Netanyahu mengatakan Israel masih berkomitmen untuk mencapai gencatan senjata.
Baca juga: Smotrich Menentang Pembebasan Tahanan Palestina dalam Potensi Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza
Serangan Udara Israel
Serangan udara Israel di Jalur Gaza membuat setidaknya 60 orang tewas.
Serangan tersebut membuat sekolah yang berada di "zona aman" hancur.
Padahal, lokasi "zona aman" ini ditetapkan sendiri oleh Israel saat mengumumkan evakuasi segera terhadap penduduk Gaza.
Bulan Sabit Merah mengatakan pada hari Selasa bahwa 17 orang tewas dalam sebuah pengeboman di dekat sebuah pom bensin di Mawasi.
Baca juga: Menlu Turki Klaim Israel Punya Segudang Alasan Gagalkan Negosiasi Gencatan Senjata dengan Hamas
Dikutip dari The Guardian, sebanyak 16 orang lainnya tewas dalam sebuah serangan yang menargetkan sekolah al-Awda yang dikelola PBB di kamp pengungsian Nuseirat di Gaza tengah.
Dalam sebuah pernyataan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan militan Hamas hadir di sekolah tersebut.
Belum ada komentar langsung mengenai serangan di Mawasi, tetapi militer mengatakan angkatan udara telah menyerang sekitar 40 target di Gaza pada hari Selasa.
Sayap bersenjata Hamas dan Jihad Islam Palestina, sekutu Hamas, mengatakan para pejuang mereka telah menyerang pasukan Israel di beberapa lokasi dengan roket anti-tank dan bom mortir.
Sayap bersenjata Jihad Islam mengatakan telah menembakkan rudal ke Sderot di Israel selatan, tetapi tidak ada kerusakan atau korban yang dilaporkan.
Baca juga: Hamas Bantah Tarik Diri dari Perundingan Gencatan Senjata, Mengatakan Netanyahu Halangi Kesepakatan
Selama dua minggu terakhir, Israel telah menyerang wilayah Palestina yang terkepung dengan beberapa pemboman paling dahsyat dalam beberapa bulan.
Serangan paling mematikan di antaranya menargetkan komandan militer Hamas, Mohammed Deif di Mawasi pada Sabtu.
Dalam serangan tersebut, pasukan Israel telah menewaskan lebih dari 90 orang.
(Tribunnews.com/Whiesa)