Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Iran Bantah Terlibat dalam Insiden Penembakan Donald Trump: Tuduhan yang Tidak Berdasar dan Jahat

AS memperoleh informasi bahwa Iran merencanakan pembunuhan terhadap Donald Trump beberapa minggu lalu. Otoritas Iran lantas membantahnya.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Iran Bantah Terlibat dalam Insiden Penembakan Donald Trump: Tuduhan yang Tidak Berdasar dan Jahat
AFP/ANGELA WEISS
Mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik untuk tahun 2024 Donald Trump memberi isyarat pada hari kedua Konvensi Nasional Partai Republik 2024 di Fiserv Forum di Milwaukee, Wisconsin, 16 Juli 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintahan AS Joe Biden dilaporkan memperoleh informasi intelijen beberapa minggu yang lalu mengenai rencana Iran untuk membunuh Donald Trump.

Informasi tersebut, mendorong Secret Service untuk meningkatkan keamanan di sekitar mantan presiden tersebut, menurut tiga pejabat AS yang mengetahui masalah tersebut.

Tetapi para pejabat mengatakan, tidak ada indikasi bahwa rencana tersebut ada hubungannya dengan insiden penembakan Sabtu (13/7/2024) lalu saat Donald Trump berpidato di hadapan pendukungnya.

Penembakan di Butler, Pennsylvania itu dilakukan oleh seorang pria 20 tahun bernama Thomas Matthew Crooks.

Penyelidik AS mengatakan bukti sejauh ini menunjukkan Crooks bertindak sendirian.

Menurut media pemerintah Iran, misi Iran untuk PBB membantah tuduhan rencana pembunuhan Donald Trump itu.

“Tuduhan ini tidak berdasar dan jahat,” kata Misi Tetap Republik Islam Iran untuk PBB dalam laporan dari kantor berita pemerintah IRNA.

Kandidat Partai Republik Donald Trump terlihat dengan wajah berlumuran darah dikelilingi oleh agen dinas rahasia saat ia turun dari panggung pada acara kampanye di Butler Farm Show Inc. di Butler, Pennsylvania, 13 Juli 2024. - Donald Trump terkena pukulan di telinga dalam upaya pembunuhan yang dilakukan oleh pria bersenjata pada rapat umum kampanye pada hari Sabtu, dalam insiden yang kacau dan mengejutkan yang akan memicu ketakutan akan ketidakstabilan menjelang pemilihan presiden AS tahun 2024. Mantan presiden berusia 78 tahun itu dilarikan keluar panggung dengan darah berlumuran di wajahnya setelah penembakan di Butler, Pennsylvania, sementara pria bersenjata dan seorang penonton tewas dan dua penonton terluka parah. (Rebecca DROKE / AFP)
Kandidat Partai Republik Donald Trump terlihat dengan wajah berlumuran darah dikelilingi oleh agen dinas rahasia saat ia turun dari panggung pada acara kampanye di Butler Farm Show Inc. di Butler, Pennsylvania, 13 Juli 2024. (AFP/REBECCA DROKE)
Berita Rekomendasi

Misi Iran kemudian menyinggung kematian Qasem Soleimani, jenderal Iran yang dibunuh Amerika pada 2020 lalu.

“Trump adalah penjahat yang harus diadili dan dihukum di pengadilan karena memerintahkan pembunuhan Jenderal Soleimani,” kata misi tersebut dalam laporan IRNA.

“Iran telah memilih jalur hukum untuk membawanya ke pengadilan.”

Sementara itu, sebuah sumber yang mengetahui percakapan antara Secret Service dan tim kampanye Trump, mengatakan tim kampanye Trump tidak menyadari bahwa ancaman tersebut berasal dari Iran.

Baca juga: Oposisi Zelensky: Ada Motif Kiev di Balik Penembakan Donald Trump

“Tim kampanye Trump hanya diberitahu oleh pimpinan Secret Service tentang adanya peningkatan ancaman terhadap Presiden Trump,” kata sumber tersebut.

"Tetapi mereka tidak diberitahu mengenai adanya ancaman spesifik yang terkait dengan individu atau kelompok Iran.”

Kronologi Insiden Penembakan yang Melukai Donald Trump

Mengutip Vox, saat Donald Trump berpidato, terdengar rentetan tiga tembakan diikuti oleh lima tembakan.

Trump terlihat menyentuh telinganya dan kemudian wajahnya berlumuran darah.

Ia dengan cepat dikerumuni oleh Secret Service dan langsung dikawal meninggalkan podium.

Tembakan dari senapan gaya AR ditembakkan pada pukul 18.15 dari posisi tinggi di luar tempat kampanye.

Setelah Secret Service menembak dan membunuh pria bersenjata tersebut.

Satu orang yang menghadiri kampanye Donald Trump tewas dan dua lainnya terluka parah.

Trump sendiri kemudian dibawa ke rumah sakit setempat untuk diperiksa, tapi dia diperbolehkan pulang pada Sabtu malam.

Beberapa jam setelah penembakan, Trump memposting di Truth Social bahwa dia ditembak dengan peluru yang menembus bagian atas telinga kanannya.

"Saya langsung tahu ada yang tidak beres karena saya mendengar suara mendesing, tembakan, dan langsung merasakan peluru menembus kulit."

"Banyak pendarahan yang terjadi, jadi saya menyadari apa yang terjadi."

"TUHAN MEMBERKATI AMERIKA!"

Thomas Matthew Crooks (kiri), yang diduga berupaya menembak Donald Trump. Kandidat Partai Republik Donald Trump (kanan) terlihat dengan wajah berlumuran darah dikelilingi oleh agen Dinas Rahasia saat ia turun dari panggung setelah upaya penembakan terhadap dirinya pada Sabtu (13/7/2024).
Thomas Matthew Crooks (kiri), yang diduga berupaya menembak Donald Trump. Kandidat Partai Republik Donald Trump (kanan) terlihat dengan wajah berlumuran darah dikelilingi oleh agen Dinas Rahasia saat ia turun dari panggung setelah upaya penembakan terhadap dirinya pada Sabtu (13/7/2024). (Kolase Tribunnews/AFP/REBECCA DROKE)

Dalam sebuah pernyataan, FBI mengidentifikasi penembak sebagai seorang pria Pennsylvania berusia 20 tahun, Thomas Matthew Crooks.

Baca juga: Putin Dapat Angin Segar Dari Donald Trump Jika Terpilih Jadi Presiden AS

Ia berasal dari Bethel Park, sebuah kota di Pennsylvania sekitar satu jam dari lokasi kampanye.

Crooks telah mendaftar untuk memilih sebagai anggota Partai Republik.

Namun ada catatan yang menunjukkan sumbangan $15 atas namanya pada 20 Januari 2021, untuk Progressive Turnout Project, yang mendukung jumlah pemilih dari Partai Demokrat.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas