Sumber Intelijen AS: Iran Berencana Membunuh Donald Trump
Seorang pejabat keamanan nasional AS mengatakan Dinas Rahasia dan tim kampanye Trump mengetahui ancaman dari Iran sebelum kampanye 13 Juli.
Penulis: Hasanudin Aco
Seorang pejabat keamanan nasional AS mengatakan Dinas Rahasia dan tim kampanye Trump mengetahui ancaman dari Iran sebelum kampanye 13 Juli.
TRIBUNNEWS.COM, AS - Pihak berwenang Amerika Serikat (AS) memperoleh informasi intelijen dalam beberapa pekan terakhir mengenai rencana Iran untuk mencoba membunuh Donald Trump.
"Informasi itu menyebabkan Dinas Rahasia AS meningkatkan keamanan di sekitar mantan presiden tersebut," demikian sumber CNN dikutip pada Rabu (17/7/2024).
Sumber itu mengatakan tidak ada tanda-tanda Thomas Matthew Crooks, pria yang mencoba membunuh mantan Presiden Trump pada 13 Juli 2014 lalu, terlibat dalam plot ini.
Menurut CNN, adanya ancaman dari badan intelijen asing, menyebabkan peningkatakan keamanan terhadap Trump.
Hal ini menimbulkan pertanyaan baru mengapa Donald Trump bisa disambar tembakan saat berkampe pada pemilu 13 Juli 2014 pekan lalu di kota Butler, Pennsylvania, AS.
Juga bagaimana seorang pria muda berusia 20 tahun mampu naik ke atap terdekat tanpa terdeteksi petugas untuk melepaskan tembakan sehingga melukai Donald Trump.
Baca juga: Baju Donald Trump Berlubang Diduga Peluru Mengenai Dada, Benarkah Selamat Berkat Rompi Antipeluru?
Tim Trump Tahu Ancaman dari Iran?
Seorang pejabat keamanan nasional AS mengatakan Dinas Rahasia dan tim kampanye Trump sebenarnya mengetahui ancaman dari Iran sebelum kampanye 13 Juli.
“Dinas Rahasia menyadari peningkatan ancaman yang ditimbulkan oleh ancaman ini,” kata pejabat itu kepada CNN.
"Dewan Keamanan Nasional AS telah melakukan kontak langsung dengan Dinas Rahasia di tingkat tertinggi untuk memastikan mereka terus memantau laporan terbaru. Dinas Rahasia telah membagikan informasi ini kepada orang yang bertanggung jawab atas rinciannya." Tim kampanye Trump telah menyadari ancaman yang semakin besar. Sebagai respons terhadap ancaman yang semakin besar, Dinas Rahasia telah meningkatkan sumber daya manusia dan peralatan untuk melindungi mantan Presiden Trump.
Tim kampanye Trump tidak mengungkapkan apakah mereka mengetahui ancaman dari Iran.
"Kami tidak mengomentari keamanan Tuan Trump. Pertanyaan apa pun harus ditujukan kepada Dinas Rahasia AS," kata tim kampanye Trump dalam sebuah pernyataan.
Pejabat Dinas Rahasia mengatakan mereka telah berulang kali memperingatkan tim kampanye Trump untuk tidak mengadakan rapat umum kampanye di luar ruangan karena hal ini dapat menimbulkan risiko besar.
“Dinas Rahasia dan lembaga lainnya terus menerima informasi tentang potensi ancaman baru dan mengambil tindakan untuk menyesuaikan sumber daya sesuai kebutuhan,” kata Anthony Guglielmi, Juru Bicara Dinas Rahasia AS pada 13 Juli.