Ada Pertemuan Rahasia Amerika, Israel, dan Otoritas Palestina di Tel Aviv Soal Penyeberangan Rafah
Israel meminta untuk mengirim anggota Otoritas Palestina ke penyeberangan Rafah dalam kapasitas tidak resmi, namun pihak Palestina menolak.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Ada Pertemuan Rahasia Antara Amerika, Israel, dan Otoritas Palestina di Tel Aviv Soal Penyeberangan Rafah
TRIBUNNEWS.COM - Situs berita Amerika Serikat (AS), Axios Rabu (17/7/2024) melaporkan kalau pertemuan rahasia diadakan antara Amerika Serikat, Israel dan Otoritas Palestina minggu lalu mengenai penyeberangan perbatasan Rafah antara Mesir dan Jalur Gaza.
Situs web tersebut menyatakan bahwa pertemuan yang diadakan di Tel Aviv membahas pembukaan kembali penyeberangan sebagai bagian dari negosiasi kesepakatan pertukaran sandera dengan faksi perlawanan Palestina.
Baca juga: Tentara Mesir Tembaki Tentara Israel di Penyeberangan Rafah, Perang di Depan Mata
Penasihat senior Presiden Joe Biden untuk urusan Timur Tengah, Brett McGurk, dilaporkan juga berpartisipasi dalam pertemuan tersebut.
Dia menambahkan, Israel menegaskan saat pertemuan tripartit tersebut kalau Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menentang intervensi resmi oleh Otoritas Palestina di persimpangan tersebut.
Di sisi lain, situs tersebut mengatakan kalau Israel meminta untuk mengirim anggota Otoritas Palestina ke penyeberangan dalam kapasitas tidak resmi, namun pihak Palestina menolak.
Otoritas Palestina Menolak Bekerja Sembunyi-sembunyi
Mei lalu, situs yang sama melaporkan dari para pejabat bahwa Israel telah mengusulkan kepada Otoritas Palestina untuk berpartisipasi, secara informal, dalam mengoperasikan penyeberangan Rafah dan sebagai komite bantuan lokal, yang membuat marah Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Para pejabat Palestina menjelaskan kondisi yang diminta Israel, termasuk mengabaikan afiliasi anggota otoritas dan mendefinisikan mereka sebagai komite bantuan lokal, membuat marah Abbas dan para penasihatnya.
Abbas menolak Otoritas Palestina bekerja di penyeberangan Rafah secara diam-diam, menurut apa yang dilaporkan situs tersebut dari 4 sumber pejabat Amerika, Israel, dan Palestina.
Axios menambahkan bahwa usulan ini adalah yang pertama sejak 7 Oktober, di mana Israel setuju untuk membahas segala campur tangan Otoritas Palestina dalam apa yang disebutnya kekuasaan di Jalur Gaza.
Hal ini terjadi setelah penutupan penyeberangan Rafah setelah tentara Israel mengambil alih sisi wilayah Palestina.
Mesir Ogah Buka Perbatasan Selama Israel Tak Tarik Pasukan
Radio Tentara Israel sebelumnya melaporkan bahwa pos penyeberangan Rafah tidak lagi dapat digunakan setelah sisi Palestina hancur total.
Channel 12 Israel juga melaporkan kalau tentara Israel bermaksud untuk membangunnya kembali di lokasi baru dekat penyeberangan Kerem Shalom, tempat pertemuan perbatasan Israel-Mesir.
Namun dua sumber Mesir menegaskan kalau Kairo menolak masuknya pasukannya ke Jalur Gaza dan tidak setuju berada menempel di lokasi penyeberangan Rafah.