Fakta Baru, Polisi Ada di Gedung yang Sama dengan Penembak Donald Trump, Diduga Lihat Pelaku
Secret Service menyebut bahwa ada polisi di dalam gedung yang menjadi tempat Crooks melakukan penembakan terhadap Trump.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
Selain itu, salah satu pejabat yang ikut dalam pertemuan tersebut juga menuturkan bahwa aparat telah mencari ponsel milik Crooks untuk mengulik apakah pelaku memiliki gejala depresi.
Crooks juga disebut sempat mencari foto Trump dan Presiden AS, Joe Biden.
Direktur FBI, Christopher A. Wray mengatakan dalam pertemuan tersebut bahwa dalam riwayat panggilan yang dilakukan Crooks, terjadi 200 kali panggilan telepon dan adanya 14.000 gambar yang sudah diidentifikasi.
Senator Partai Republik Beri Kritik, Tetap Bolehkan Trump Kampanye meski Sudah Tahu Ada Ancaman
Pada kesempatan yang sama, beberapa senator dari Partai Republik mengkritik kurangnya transparansi dari para penyelidik.
Selain itu, mereka juga marah dengan kinerja Dinas Rahasia AS yang tetap memperbolehkan Trump naik ke podium meski sudah mengetahui adanya ancaman sebelumnya.
"Saya terkejut mengetahui bahwa Secret Service sudah tahu adanya ancaman sebelum Presiden Trump naik ke atas panggung," kata Senator Tennessee, Marsha Blackburn.
Baca juga: Singgung Mukjizat, Trump Sebut Seharusnya Dia Sudah Tewas, Kini Ada Perban Besar di Telinga
Beberapa senator juga marah karena penyelidik tidak menjawab pertanyaan mereka dan menuntut pengunduran diri dari Direktur Dinas Rahasia AS, Kimberly Cheatle.
"Kegagalan keamanan yang mengerikan dan kurangnya transparansi seputar upaya pembunuhan terhadap Presiden Trump menuntut pergantian kepemimpinan di Dinas Rahasia AS," kata Senator Utah, Mike Lee.
Seruan agar Cheatle mundur juga disampaikan oleh Ketua DPR dari Partai Republik, Mike Johnson.
Bahkan, dia juga berencana untuk menggelar penyelidikan di DPR AS terkait penembakan terhadap Trunp ini,
“Penyelidikan ini akan terdiri dari anggota Partai Republik dan Demokrat untuk mengungkap kasus ini dengan cepat, sehingga rakyat Amerika bisa mendapatkan jawaban yang layak mereka dapatkan,” katanya dikutip dari ABC News.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Donald Trump Ditembak