Bangladesh Rusuh, 32 Orang Tewas, Demonstran Bakar Stasiun TV
Demonstrasi yang dilakukan mahasiswa di Bangladesh berakhir rusuh. Sebanyak 32 orang dilaporkan tewas dan stasiun TV dibakar oleh demonstran.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Demonstrasi mahasiswa yang menuntut reformasi aturan perekrutan pegawai negeri sipil di Bangladesh berakhir rusuh.
Sebanyak 32 orang dilaporkan tewas, sementara stasiun TV di Bangladesh menjadi sasaran amukan pengunjuk rasa pada Kamis (18/7/2024).
Polisi anti huru hara yang telah menembaki para mahasiswa dengan peluru karet merasa kewalahan, dan akhirnya mundur ke kantor pusat BTV di Ibu Kota Dhaka.
Massa yang marah kemudian membakar gedung lembaga penyiaran tersebut serta puluhan kendaraan yang diparkir di luar.
Dikutip dari AFP, penyiar mengatakan "banyak orang" terjebak di dalam saat api menyebar.
Tetapi pejabat lain dari stasiun tersebut kemudian mengatakan bahwa mereka telah mengevakuasi gedung dengan aman.
Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina telah memerintahkan sekolah dan universitas untuk ditutup tanpa batas waktu.
Sementara polisi meningkatkan upaya untuk mengendalikan situasi hukum dan ketertiban negara yang memburuk.
Setidaknya 25 orang tewas pada hari Kamis sebagai tambahan tujuh orang tewas awal minggu ini.
Persenjataan polisi menjadi penyebab setidaknya dua pertiga dari kematian tersebut.
"Ada tujuh orang yang tewas di sini," kata seorang pejabat di Rumah Sakit Uttara Crescent di Dhaka.
Baca juga: Detik-detik Mahasiswa Bangladesh Ditembak Polisi saat Demo Lumpuhkan Ibu Kota, Ratusan Orang Terluka
"Dua korban pertama adalah mahasiswa yang mengalami luka tembak. Lima korban lainnya mengalami luka tembak," lanjutnya.
Hampir 1.000 orang lainnya dirawat di rumah sakit akibat luka-luka yang diderita selama bentrokan dengan polisi.
Didar Malekin dari media berita daring Dhaka Times mengatakan kepada AFP bahwa Mehedi Hasan, salah satu reporternya, tewas saat meliput bentrokan di Dhaka.