Ganasnya Drone Houthi Bombardir Tel Aviv, Eks IDF Tewas, Warga Israel Derita Kecemasan Akut
Sebuah drone atau pesawat tak berawak milik Houthi menyerang Tel Aviv. Iron Dome gagal menghancurkannya.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Akibat serangan drone Houthi di Tel Aviv, Israel, banyak warga Israel jadi korban.
Diketahui serangan tersebut terjadi, Jumat (19/7/2024), menghantam sebuah gedung apartemen di Tel Aviv pada pukul 3:12 pagi.
Menurut penyelidikan awal yang dilakukan oleh Angkatan Udara Israel, kendaraan udara tak berawak itu telah diidentifikasi, tetapi karena kesalahan manusia, drone Houthi gagal dihancurkan oleh Iron Dome Israel.
Bahkan tidak ada sirene peringatan yang dibunyikan, mengutip Times Of Israel.
Seorang pria tewas akibat pecahan peluru dari ledakan tersebut, kata Magen David Adom.
Menurut layanan ambulans, pria tersebut ditemukan tak bernyawa di sebuah gedung.
Korban kemudian diketahui bernama Yevgeny Ferder (50), yang dilaporkan bekerja di Momo's Hostel, berdekatan dengan lokasi serangan drone Houthi.
Keponakannya mengatakan bahwa dia berimigrasi ke Israel sekitar 30 tahun yang lalu, dan pernah bertugas di unit tempur IDF dan di pasukan cadangan IDF.
MDA juga mengatakan, delapan orang dibawa ke rumah sakit setempat, empat di antaranya terluka akibat pecahan peluru atau gelombang kejut dari ledakan tersebut.
Sementara empat lainnya dirawat karena kecemasan akut
Tanggapan Hamas
Baca juga: Iron Dome Gagal Hancurkan Drone Peledak Houthi, Apartemen Tel Aviv Membara, Warga Israel Tewas
Gerakan Perlawanan Palestina Hamas dan Jihad Islam memuji serangan pesawat tak berawak kelompok Ansarallah Yaman di Tel Aviv.
Hamas mengatakan, serangan itu merupakan tanggapan alami terhadap perang genosida yang sedang berlangsung di Gaza.
Serangan Houthi telah memulai fase di mana kedalaman entitas fasis Zionis dan front internalnya menjadi sasaran sebagai respons terhadap agresi brutal berkelanjutan terhadap rakyat Palestina, mengutip Palestine Chronicle.
Hamas menyatakan, apa yang dilakukan oleh Houthi Yaman dan front perlawanan di Lebanon dan Irak adalah hak yang sah dari sebuah perlawanan yang tak mendukung genosida Israel.
Hamas menekankan bahwa hal ini merupakan penegasan persatuan bangsa yang mengikat dan merupakan kunci pembebasan dari hegemoni kolonial Zionis.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.