Sukhoi Superjet 100 Jatuh di Moskow, Penyebabnya Belum Diketahui
Komite Penerbangan Antarnegara (IAC) melanjutkan penyelidikan atas kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 di Wilayah Moskow, Ibu Kota Rusia.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, RUSIA - Komite Penerbangan Antarnegara (IAC) melanjutkan penyelidikan atas kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 di Wilayah Moskow, Ibu Kota Rusia.
Demikian disampaikan layanan pers komite kepada TASS, Selasa (23/7/2024).
"Penyelidikan untuk tujuan menentukan penyebab kecelakaan pesawat terus berlanjut," kata komite tersebut.
Pada saat yang sama, dewan IAC menyiapkan dan mengirim laporan kepada otoritas penerbangan Rusia dengan rekomendasi tentang tindakan perbaikan yang ditujukan untuk meningkatkan keselamatan penerbangan.
Pesawat Superjet lepas landas pada 12 Juli 2014 lalu setelah mengalami perbaikan di Bandara Vnukovo.
Tetapi jatuh di dekat Kolomna di Wilayah Moskow.
Tiga awak pesawat tewas dalam kejadian itu.
Baca juga: Rusia Kerahkan Jet Tempur untuk Cegat 2 Pesawat Pembom AS di Atas Wilayah Arktik
Pesawat itu tidak membawa penumpang, melainkan hanya tiga kru.
Pesawat tersebut milik Gazpromovia, masakapai penerbangan yang dikelola perusahaan energi raksasa Rusia, Gazprom.
Sukhoi Superjet 100 menggunakan mesin SaM146 yang dibuat oleh perusahaan patungan Prancis-Rusia.
Kemarin Pesawat Pembom AS Dihalau
Sementara itu sebelumnya diberitakan dua jet tempur Rusia jenis MiG-29 dan MiG-31 dikerahkan untuk mencegah dua pesawat pengebom strategis B-52N milik Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) yang melanggar perbatasan negara Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia dalam laporannya pada Minggu (21/7/2024) menjelaskan pesawat pembom AS itu berhasil dihalai mendekati perbatasan Rusia.
"Pada tanggal 21 Juli, sarana kendali wilayah udara Rusia di Laut Barents mendeteksi sekelompok target udara yang mendekati perbatasan negara Rusia. Untuk mengidentifikasi target udara dan mencegah pelanggaran perbatasan negara Rusia, jet tempur MiG-29 dan MiG-31 diterbangkan ke udara. Awak jet tempur Rusia mengidentifikasi target udara tersebut sebagai dua pesawat pengebom strategis B-52N milik Angkatan Udara AS," kata kementerian tersebut.
Kementerian Pertahanan menambahkan bahwa ketika jet tempur Rusia mendekat, pesawat pembom strategis AS berbalik menjauh dari perbatasan negara Rusia.
"Pesawat Rusia kembali dengan selamat ke pangkalan udara asal mereka, pelanggaran perbatasan negara Rusia dapat dicegah," tambah Kementerian Pertahanan.
Kementerian menekankan bahwa penerbangan pesawat Rusia dilakukan dengan mematuhi secara ketat aturan internasional tentang penggunaan wilayah udara di atas perairan netral sesuai dengan langkah-langkah keselamatan.
Sumber: TASS