Kamala Harris Kalahkan Donald Trump dalam Survei Publik Pertama pasca Biden Mundur
Jajak pendapat dari Reuters/Ipsos yang melibatkan 1.241 warga dewasa di seluruh Amerika ini mengunggulkan Kamala Harris di atas Donald Trump
Penulis: Bobby W
Editor: Wahyu Gilang Putranto
![Kamala Harris Kalahkan Donald Trump dalam Survei Publik Pertama pasca Biden Mundur](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kamala-harris-hadapi-donald-trump-di-pilpres-as-2024_20240723_092909.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Angin segar sepertinya mulai berhembus ke arah Partai Demokrat pasca Joe Biden menyatakan dirinya mundur dari Pilpres AS 2024 pada Minggu (21/7/2024) lalu.
Hal ini terlihat dari kemenangan sosok Wakil Presiden AS Kamala Harris dalam jajak pendapat Reuters/Ipsos yang merupakan survey pertama yang mereka rilis pasca Joe Biden mengumumkan mundur dari posisi Capres Partai Demokrat.
Dalam jajak pendapat yang yang dilakukan pada tanggal 22 dan 23 Juli tersebut, Kamala berhasil mengungguli capres dari Partai Republik, Donald Trump dengan margin tipis.
Sosok wapres AS petahana ini unggul 2 persen atas Donald Trump dengan raihan 44 persen berbanding 42 persen.
Sementara itu, 14 persen lainnya dalam jajak pendapat nasional tersebut memilih tak mengungkapkan pendapatnya atau abstain.
Adapun dalam metode yang digunakan Reuters/Ipsos memiliki margin kesalahan 3 poin persentase.
Meskipun survei nasional memberikan sinyal penting tentang dukungan Amerika terhadap kandidat politik, namun hasil tersebut tak semerta-merta bisa mendiskripsikan lanskap Pemilu AS yang digelar tanggal 5 November 2024 mendatang.
Hal ini terjadi karena kemenangan di Pilpres AS ditentukan oleh sistem Electoral College.
Karena sistem tersebut, survey bersifat general yang dirilis Reuters/Ipsos ini tak bisa menggambarkan swing voters dari beberapa negara bagian kompetitif yang biasanya menentukan hasil akhir.
Selain menampilkan data tingkat kepemilihan Capres Partai Demokrat dan Republik, survey tersebut juga menanyakan tanggapan responden mereka terkait penunjukkan Kamala Harris sebagai suksesor Biden,
Hasil jajak pendapat terbaru menegaskan bahwa simpatisan Demokrat merespons positif penunjukkan wanita berusia 52 tahun tersebut.
Baca juga: Komplain ke KPU AS, Trump Minta Dana Kampanye Biden Tak Boleh Ditransfer ke Kamala Harris
Tiga perempat pemilih Demokrat mengatakan mereka setuju dengan penunjukkan Harris sebagai pengganti Biden
Sedangkan seperempat simpatisan Demokrat lainnya menginginkan beberapa kandidat capres lainnya dalam nominasi partai.
Survei terkait Cawapres untuk Kamala Harris
Survei Reuters/Ipsos ini juga menanyakan responden terkait siapa cawapres yang bakal mengisi posisi Kamala Harris setelah ia "naik pangkat" menjadi capres Partai Demokrat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.