Serangan Israel di Khan Younis Tewaskan 89 Warga, Pemantau HAM: Serangan Paling Berdarah
Korban tewas akibat serangan Israel di Khan Younis, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.
Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Serangan Israel di Khan Younis menewaskan sebanyak 89 warga Palestina sejak Senin (22/7/2024).
Korban tewas sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.
Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Med menyebut serangan itu merupakan salah satu serangan paling berdarah sejauh ini, karena kejahatan genosida Israel terus berlanjut.
Pemantau tersebut mencatat, setiap kali ada pembicaraan mengenai gencatan senjata akan dicapai, tentara Israel dengan sengaja meningkatkan jumlah pembantaian dan pembunuhan massal terhadap warga sipil Palestina.
“Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Israel terlibat dalam pemerasan politik dengan menggunakan pembunuhan dan pemindahan warga sipil sebagai alat tekanan, seperti yang telah dilakukannya berulang kali dalam beberapa minggu terakhir,” katanya, Selasa (23/7/2024), dilansir Al Jazeera.
Disebutkan bahwa selama serangan terakhir di Khan Younis, seluruh keluarga dihapus dari catatan sipil.
Pemantau pun mendesak semua negara untuk memberlakukan sanksi keras terhadap Israel dan mengakhiri semua dukungan politik, keuangan, dan militer.
Jumlah Korban Luka dan Warga yang Hilang
Diberitakan Anadolu Agency, lebih dari 263 warga terluka dalam operasi militer Israel di Khan Younis di Jalur Gaza selatan sejak hari Senin, kata otoritas setempat pada Selasa.
Tentara Israel melancarkan serangan mendadak ke Khan Younis pada hari Senin setelah mengeluarkan perintah bagi penduduk untuk segera mengungsi dari rumah mereka di lingkungan timur kota.
Daerah tersebut sebelumnya ditetapkan oleh tentara Israel sebagai “zona aman” bagi warga Palestina yang mengungsi di tengah serangan Tel Aviv yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Baca juga: Berkas Rahasia Hamas Bocor, Isinya Identitas Lengkap IDF si Pelaku Pembunuh Anak-anak Gaza
Sementara, kantor media pemerintah Gaza mengatakan, 68 warga Palestina masih hilang setelah serangan Israel.
Kantor media tersebut mengatakan telah menerima sekitar 1.217 panggilan bantuan dari keluarga yang terjebak oleh tentara Israel di timur Khan Younis.
Menurut pernyataan itu, sekitar 190 rumah dibom di daerah tersebut.
Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang berkelanjutan di Gaza sejak serangan pada 7 Oktober 2023 oleh Hamas.
Sembilan bulan lebih sejak serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum kota itu diinvasi pada 6 Mei 2024.
Update Perang Israel-Hamas
Pasukan Israel menghadapi perlawanan sengit dari para pejuang Palestina.
Sekitar 150.000 penduduk Khan Younis terpaksa mengungsi dalam satu hari, penduduk mengatakan mereka hanya diberi waktu beberapa menit saja untuk melarikan diri ke daerah dengan sedikit atau tidak ada infrastruktur sama sekali.
Ratusan pengunjuk rasa ditangkap di Washington, DC, sebelum pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di hadapan Kongres AS.
Baca juga: Israel Iri saat Fatah dan Hamas Teken Deklarasi Beijing, Sebut PA Mustahil Kuasai Jalur Gaza
Netanyahu, yang menghadapi kemungkinan surat perintah penangkapan ICC atas kejahatan perang, kemungkinan akan bertemu Presiden Joe Biden, serta kandidat presiden Kamala Harris dan Donald Trump.
Pertempuran sengit sedang berlangsung antara tentara Israel dan pejuang Palestina di Khan Younis, sementara serangan Israel terhadap Jabalia al-Balad di Gaza utara telah merenggut nyawa sedikitnya lima warga Palestina.
Banyak warga Palestina masih terjebak dalam pertempuran di Khan Younis, tidak dapat melarikan diri setelah pasukan Israel hanya memberi mereka waktu satu jam untuk mengungsi, menurut juru bicara PBB.
Sekitar 150.000 orang terpaksa mengungsi dari daerah itu pada hari Senin, katanya, banyak dari mereka tanpa harta benda dan masuk ke zona al-Mawasi, yang memiliki sedikit atau tidak ada infrastruktur.
Militer Israel telah meledakkan rumah seorang warga Palestina yang terbunuh dalam sebuah penggerebekan di kamp pengungsi Qalandiya di Tepi Barat yang diduduki.
Baca juga: Brigade Al Qassam Tembak Jatuh Helikopter Apache Israel di Gaza Pakai Peluncur Rudal SAM 7
Tentara Israel juga menembak dan melukai sedikitnya dua warga Palestina selama operasi tersebut.
Militer Israel mengumumkan bahwa seorang prajurit “terluka parah” setelah “beberapa rudal” ditembakkan dari Lebanon selatan ke Israel utara.
Presiden Prancis Emmanuel Macron telah menolak seruan dari Komite Olimpiade Palestina dan anggota parlemen sayap kiri Prancis untuk memboikot atlet Israel di Olimpiade, dengan mengatakan mereka “disambut” di Olimpiade Paris.
Setidaknya 39.090 orang tewas dan 90.147 orang terluka dalam perang Israel di Gaza.
Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober diperkirakan mencapai 1.139 orang, sementara puluhan orang masih ditawan di Gaza.
(Tribunnews.com/Nuryanti)