Israel Kecam Fatah karena Menandatangani Perjanjian Persatuan yang Ditengahi Tiongkok dengan Hamas
Israel mengecam Fatah karena menandatangani perjanjian persatuan yang ditengahi Tiongkok dengan Hamas.
Penulis: Muhammad Barir
Israel Kecam Fatah karena Menandatangani Perjanjian Persatuan yang Ditengahi Tiongkok dengan Hamas
TRIBUNNEWS.COM- Israel mengecam Fatah karena menandatangani perjanjian persatuan yang ditengahi Tiongkok dengan Hamas.
Israel mengecam gerakan Fatah Palestina yang dipimpin oleh Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas karena menandatangani perjanjian yang ditengahi oleh Tiongkok yang akan membawa Hamas ke dalam “pemerintahan rekonsiliasi nasional”.
Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengecam kesepakatan tersebut dengan mengatakan:
“Alih-alih menolak terorisme, Mahmoud Abbas malah menerima pembunuhan dan pemerkosa yang dilakukan Hamas.” Hasilnya, tambahnya, dia “menunjukkan wajah aslinya.”
Dalam postingannya di X, sang menteri mengatakan perjanjian tersebut akan gagal “karena pemerintahan Hamas akan dihancurkan.”
“Keamanan Israel akan tetap berada di tangan Israel,” tambahnya.
Sebelumnya pada hari Selasa, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mengumumkan bahwa perjanjian persatuan telah disepakati antara 14 faksi Palestina untuk membentuk “pemerintahan rekonsiliasi nasional sementara” untuk mengelola Gaza setelah perang.
Perjanjian tersebut terjadi di tengah perang Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 39.000 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak.
Hamas, Fatah dan kelompok Palestina Lainnya Tandatangani Kesepakatan Persatuan Nasional
Perwakilan dari Hamas, Fatah dan kelompok Palestina lainnya menandatangani kesepakatan persatuan nasional di Tiongkok.
Perjanjian ini bertujuan untuk mengakhiri perpecahan dan menciptakan platform bagi faksi-faksi di Palestina untuk bersama-sama memerintah Gaza pasca perang.
Beberapa faksi Palestina termasuk Hamas dan rivalnya Fatah, menandatangani perjanjian persatuan nasional di Beijing pada hari Selasa (23/7).
Dengan tujuan mengakhiri perpecahan mereka dan menciptakan platform agar mereka dapat bersama-sama memerintah Gaza pascaperang.