Rusia Dituding Rekrut Eksekutor Sabotase Lewat Telegram dan TikTok
Ukraina menuding Rusia terus melakukan rekrutmen terhadap eksekutor sabotase di Eropa melalui media social Telegram dan TikTok.
Editor: Hendra Gunawan
Para pelaku bertindak sebagai bagian dari kelompok kriminal, yang dikoordinasikan dari jarak jauh oleh intelijen Rusia.
Cincin tersebut terdiri dari 19 orang, berbasis di wilayah Ivano-Frankivsk, Dnipropetrovsk, Poltava, dan Zaporizhzhia.
Berdasarkan penyelidikan, para tersangka telah merekrut calon pelaku pembakaran dari kalangan penjahat setempat.
Untuk memastikan bahwa pelaku pembakaran yang direkrut dapat bepergian ke luar negeri dan selanjutnya menerima status perlindungan di UE, kelompok kriminal tersebut akan memberi mereka dokumen dan tanda pengenal palsu, termasuk paspor, SIM, ijazah, dan sertifikat medis yang diterbitkan atas nama orang lain.
Setelah melakukan aksi pembakaran, pihak yang mengeksekusinya seharusnya merekam kejadian yang terjadi untuk melaporkannya kepada petugas FSB.
Rusia berencana menggunakan file media tersebut untuk mempersiapkan operasi informasi khusus yang bertujuan untuk mengacaukan situasi sosial dan politik di Uni Eropa.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.