Rusia Maju Sedikit Demi Sedikit Caplok Utara, Timur dan Selatan
Pasukan Rusia sedikit demi sedikit terus menggerogoti wilayah di timur, utara dan selatan Ukraina.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Pasukan Rusia sedikit demi sedikit terus menggerogoti wilayah di timur, utara dan selatan Ukraina.
Media Ukraina, Strana memberitakan bahwa tentara Vladimir Putin terus maju lebih dalam di Ukraina di wilayah Donetsk dan Kharkiv.
Di Kharkiv, media tersebut mengabarkan Moskow telah mengambil alih Peschanoye di wilayah Kharkiv.
Baca juga: Rusia Dituding Rekrut Eksekutor Sabotase Lewat Telegram dan TikTok
Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya telah mengabarkan perebutan Peschanoye. Namun penerangan publik militer Deep State baru menuliskannya pada Kamis (25/7/2024).
Deep State juga mengabarkan bahwa pasukan Rusia terus maju ke arah Sungai Oskol.
Desa terdekat Kolesnikovka berjarak sekitar enam kilometer dari Peschanoye, dan sekitar delapan kilometer dari Oskol.
Sementara di arah timur Ukraina, Rusia terus mendesak pasukan Volodymyr Zelensky di arah Pokrovsk, Donetsk.
Moskow mengembangkan serangan dari desa Volchye dan Novoselovka Pervaya.
Di Utara Kemajuan, Federasi Rusia mencoba mengepung sebagian dari kelompok Angkatan Bersenjata Ukraina di dekat Lozovatskoe dan menerobos ke Ivanovskoe.
Tidak ada perintah untuk mundur, tulis Deep State, mengutip para pejuang dari Brigade ke-31, yang praktis terkepung.
Baca juga: Mobilisasi 90 Ribu Tentara Rusia di Zaporizhzhia, Presiden Ukraina Langsung Panggil Para Jenderalnya
"Selatan Lozovatskoe, musuh telah membentuk kemacetan yang melaluinya sejumlah posisi di sebelah barat ketinggian 236,9 harus dipertahankan pimpinan brigade ingin para pejuang terus duduk dalam pengepungan - hingga prajurit terakhir. Hampir tidak ada kompi manajemen, karena komandan mereka terluka atau terbunuh,” lapor Deep State.
Deep State juga menuliskan bahwa situasi operasional dan taktis menjadi kritis selama akhir pekan karena penarikan salah satu brigade infanteri yang kacau.
"Brigade terpisah ke-47, yang datang untuk menyelamatkan, tidak mampu menahan musuh, yang kalah jumlah. Pernah menjadi konsentrasi dua brigade di desa tersebut,” tulis Deep State dikutip dari Strana.
Menurutnya, unit tentara dari wilayah Rivne meninggalkan posisinya.
Analis militer Bild Julian Ropke menuliskan situasi sulit terus terjadi di pihak Ukraina.
"Tentara invasi Rusia merebut benteng terakhir pasukan Ukraina di dekat Ocheretino - Novoselovka Pervaya. Pertempuran untuk desa strategis hanya berlangsung dua minggu," tulisnya.
Menurutnya pasukan Ukraina terancam dikepung di arah Toretsk, di sepanjang jalur New York-Zheleznoye.
“Ini terjadi sebagai akibat dari kombinasi penarikan beberapa unit yang kacau, terlalu sedikit kemampuan yang dapat ditanggapi oleh tentara, dan kurangnya perintah untuk penarikan unit-unit lain secara tertib,” kata Ropke.
Pernyataan Panglima Syrsky
Sementara itu, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Jenderal Oleksandr Syrsky mengatakan bahwa pasukan Rusia masih bisa dihentikan.
Dalam wawancaranya dengan The Guardian, Syrsky mengatakan gerakan-gerakan Rusia hanya bersifat taktissaja, tapi tak ada terobosan operasional.
"Itu tergantung pada prajurit pemberani kita, perwira kita. Pada prinsipnya, musuh belum mencapai kemajuan yang signifikan,” kata Syrsky dikutip pada Kamis (25/7/2024).
Ia mengungkapkan bahwa upaya Putin untuk merebut Kharkov dan Sumy terbukti gagal.
"Jika Federasi Rusia sedang mempersiapkan serangan di selatan wilayah Zaporizhia. Kami akan dapat memberikan tanggapan yang baik kepada mereka,” ujarnya.
Bahkan Syrsky mengatakan kalau rencana Ukraina merebut kembali Krimea juga sebagai hal yang realistis. "Kami akan melakukan segala kemungkinan untuk mencapai perbatasan tahun 1991 yang diakui secara internasional," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.