Israel Siap Balas Hizbullah usai Serangan Roket di Golan, Netanyahu Buru-buru Pulang dari AS
Israel mengatakan siap membalas Hizbullah dengan tanggapan yang berbeda setelah roket jatuh di Majdal Shams, Golan, yang menewaskan 12 orang.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengumumkan Israel sedang mempersiapkan tanggapan terhadap Hizbullah setelah sebuah rudal yang diklaim tentara Israel ditembakkan dari Lebanon jatuh di Golan pada Sabtu (27/7/2024).
Rudal tersebut jatuh di lapangan bola di Majdal Shams, Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, dan menewaskan sedikitnya 12 orang serta melukai lebih dari 30 orang.
Dia menuduh Hizbullah berbohong setelah Hizbullah merilis pernyataan yang menyangkal pihaknya terlibat dan bertanggung jawab atas insiden tersebut.
"Informasi intelijen kami jelas. Hizbullah bertanggung jawab atas pembunuhan anak-anak dan anak laki-laki yang tidak bersalah," kata Daniel Hagari di akun X @IDF, Sabtu.
"Apa yang terjadi di Majdal Shams sangat berbahaya dan kami akan merespons dengan cara yang tepat," lanjutnya.
Ia mengklaim penduduk telah diperingatkan akan adanya serangan, namun militer Israel belum dapat memastikan penyebab rudal itu jatuh di wilayah sipil atau mengapa sistem pertahanan udara Israel gagal mencegat rudal itu sebelum jatuh.
"Penduduk Majdal Shams sebelumnya telah diperingatkan, namun kami sedang menyelidiki insiden tersebut secara transparan dan menyeluruh," ujarnya.
Daniel Hagari mengklaim setidaknya satu rudal ditembakkan dan sirene dibunyikan sesaat sebelum rudal itu jatuh, seperti diberitakan Al Jazeera.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan membalas serangan tersebut.
Kantor Netanyahu mengatakan Israel tidak akan mengabaikan serangan itu.
“Hizbullah akan membayar harga yang sangat mahal, yang belum pernah dibayarnya hingga saat ini,” kata Netanyahu dalam pernyataannya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Baca juga: Dituduh Israel, Hizbullah Bantah Serang Lapangan Bola di Majdal Shams, Golan
Netanyahu memutuskan untuk mempercepat kepulangannya dari Washington ke Israel setelah serangan itu.
Ia dijadwalkan kembali ke Israel pada hari ini, Minggu (28/7/2024), seperti diberitakan Anadolu Agency.