TRIBUNNEWS.COM, BEIRUT - Militer Israel mengatakan, salah satu rudal kapal telah mencegat sebuah pesawat tak berawak yang diluncurkan dari wilayah Lebanon menuju ladang gas Karish milik Israel di Mediterania Timur pada hari Sabtu.

Radio Angkatan Darat Israel mengatakan, pesawat tak berawak, yang datang dari Lebanon dan dijatuhkan oleh kapal militer yang bekerja sama dengan Angkatan Udara Israel, sedang menuju ke ladang gas Karish Israel.

Dilansir dari Arabnews, pesawat tak berawak tersebut kemungkinan besar merupakan pesawat tak berawak intelijen, tetapi masih belum jelas apakah pesawat tersebut dipersenjatai atau sedang melakukan pengintaian.”

Juru bicara militer Israel Avichay Adraee mengatakan bahwa kapal mencegat pesawat tak berawak yang terbang dari Lebanon di atas perairan ekonomi Israel.

Hizbullah tidak segera mengaku bertanggung jawab atas pesawat tak berawak tersebut, tetapi media militernya sebelumnya telah menerbitkan rekaman dari tahun 2022 berjudul “In the Crossfire,” yang mendokumentasikan koordinat ekstraksi gas di pantai Israel.

Baca juga: Israel Siap Balas Hizbullah usai Serangan Roket di Golan, Netanyahu Buru-buru Pulang dari AS

Pada saat itu, terjadi krisis demarkasi perbatasan maritim antara Lebanon dan Israel terkait masalah ekstraksi gas dari wilayah yang disengketakan.

Juga pada hari Sabtu, Israel menargetkan pinggiran Jebbayn di sektor barat dan pinggiran Mays Al-Jabal dengan artileri, dan pesawat militer Israel menghantam desa perbatasan Kfarkila, menghancurkan dua rumah dan melukai penghuninya.

Channel 12 Israel mengatakan bahwa empat rudal ditembakkan ke arah Kiryat Shmona, dan satu rudal diluncurkan ke arah Arab Al-Aramsheh di Galilea barat dari Libanon, tanpa ada korban jiwa.

Pesawat-pesawat militer Israel melanggar penghalang suara dalam dua gelombang di atas Chouf, Iklim Al-Kharoub, Saida, Jezzine dan sekitarnya, dan pinggiran selatan Beirut.

Hizbullah mengatakan pihaknya menargetkan “peralatan spionase di situs Maskaf Am” dan “titik Al-Jardah dengan senjata rudal” pada hari Sabtu.

Mereka telah meluncurkan serangan udara dan menargetkan dengan skuadron pesawat tak berawak penyerang posisi dan pangkalan perwira dan tentara dari pasukan lapis baja yang baru-baru ini ditempatkan di sebelah utara Barak Yiftah, menghantam tenda-tenda mereka dan menyebabkan luka-luka di antara mereka, sebagai tanggapan atas agresi Israel di kota Markaba pada hari Jumat.

Sirene berbunyi di Yiftah di wilayah Galilea, sementara media Israel melaporkan dua pesawat tak berawak yang sarat dengan bahan peledak meledak di Ramot Naftali di Galilea Hulu.”

Ali Fayyad, seorang anggota blok parlemen Hizbullah, yang berbicara pada pemakaman seorang anggota Hizbullah, menuduh AS sebagai mitra penuh dalam semua kejahatan yang dilakukan terhadap Libanon dan Palestina di berbagai tingkatan.”

“Tangan yang bertepuk tangan kemarin di Kongres AS untuk (PM Benjamin) Netanyahu adalah mitra dalam setiap tetes darah yang jatuh di Gaza atau Lebanon selatan dan tidak ada bedanya dengan tangan yang menjatuhkan berton-ton bahan peledak kepada wanita dan anak-anak," kata Fayyad. (Arabnews)