Tolak Kemenangan Maduro, Peru Usir Diplomat Venezuela, Hanya Diberi Waktu 3 Hari untuk Angkat Kaki
Kementerian Luar Negeri Peru memerintahkan diplomat Venezuela yang berada di negara ini untuk segera angkat kaki dan kembali ke negaranya.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Luar Negeri Peru memerintahkan diplomat Venezuela yang berada di negara itu untuk segera angkat kaki dan kembali ke negaranya.
Hal tersebut diumumkan oleh Kementerian Luar Negeri Peru pada hari Senin (29/7/2024).
Kemenlu Peru hanya memberikan waktu kepada diplomat Venezuela selama 3 hari atau 72 jam untuk segera pergi dari Peru.
Keputusan ini diambil oleh Pemerintah Peru tepat setelah otoritas pemilihan Venezuela menyatakan Presiden Nicolas Maduro sebagai pemenang pemilihan hari Minggu (28/7/2024).
"Keputusan serius dan sewenang-wenang yang diambil hari ini oleh rezim Venezuela," tulis Kementerian Luar Negeri Peru, dikutip dari Anadolu Anjansi.
Ketika ditanya dalam sebuah wawancara dengan CNN apakah Peru akan memutuskan hubungan dengan sesama negara Amerika Selatan, Menteri Luar Negeri Javier Gonzalez-Olaoechea mengatakan bahwa hal tersebut bukan keinginan negara Peru.
"Itu bukan keinginan kami, tetapi kami tidak dapat mengesampingkannya," katanya, dikutip dari Reuters.
Ia mencatat bahwa beberapa pemerintah di kawasan tersebut mengoordinasikan tindakan mereka atas pemungutan suara yang disengketakan dalam obrolan yang sama.
Pada saat yang sama, Pemerintah Venezuela telah mengumumkan penarikan staf diplomatiknya dari tujuh negara Amerika Latin menyusul terpilihnya kembali Presiden Nicolas Maduro yang kontroversial.
Negara-negara yang dimaksud adalah Argentina, Chili, Kosta Rika, Panama, Peru, Republik Dominika, dan Uruguay.
Caracas mengatakan maksud mereka menarik para diplomatnya lantaran negara-negara ini karena mereka dianggap ikut campur dalam pemilu Venezuela.
Pemerintah Maduro menyayangkan apa yang dilakukan ketujuh negara tersebut.
Baca juga: Venezuela Rusuh, Pendemo Tolak Presiden Maduro Menang Pilpres setelah Berkuasa sejak 2013
"Sikap pemerintah tersebut merugikan kedaulatan nasional dan kami telah meminta diplomat mereka meninggalkan negara tersebut," kata Pemerintah Maduro, dikutip dari Brussel Times.
Dalam pemilihan presiden di Venezuela, Dewan Pemilihan Nasional (CNE) mengungkapkan hasil pemilu yaitu Maduro memperoleh 51 persen suara melawan 44 persen yang diterima oleh kandidat oposisi Edmundo Gonzalez.