Ismail Haniyeh
Profil Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh dilaporkan tewas dalam sebuah serangan di ibu kota Iran, Teheran pada Rabu (31/7/2024).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
Keterlibatan Haniyeh dengan Hamas dimulai pada awal 1990-an ketika ia mulai ikut bergabung dengan kegiatan amal dan kemudian sayap politiknya.
Ia naik pangkat di Hamas.
Komitmennya terhadap perjuangan Palestina serta keterampilan kepemimpinannya dengan cepat menjadi bukti.
Kepemimpinan Haniyeh selama Intifada Kedua, periode konflik yang semakin intensif antara warga Palestina dan Israel, melambungkannya ke garis depan politik Palestina.
Perdana Menteri Otoritas Palestina
Pada tahun 2006, setelah pemilihan umum demokratis di wilayah Palestina, Ismail Haniyeh memangku jabatan Perdana Menteri Otoritas Palestina.
Periode ini ditandai oleh konflik internal antara Hamas dan pesaingnya, Fatah, yang menguasai Tepi Barat.
Perselisihan internal ini meningkat menjadi konfrontasi kekerasan pada tahun 2007, yang berujung pada pengusiran pasukan Fatah dari Gaza.
Perpecahan antara Tepi Barat dan Jalur Gaza, dengan Fatah dan Otoritas Palestina mempertahankan kendali atas Tepi Barat dan Hamas yang memerintah di wilayah tersebut, telah berlangsung selama lebih dari satu dekade.
Masa jabatan Haniyeh sebagai Perdana Menteri dirusak oleh tantangan politik dan ekonomi, serta isolasi internasional terhadap pemerintah Hamas.
Haniyeh diberhentikan sebagai Perdana Menteri oleh Presiden PA, Mahmoud Abbas, tetapi ia tetap menjadi pemimpin de facto gerakan di Jalur Gaza, Al Jazeera melaporkan.
Baca juga: Daftar 10 Pimpinan Hamas yang Tewas Termasuk Didalangi Israel, Terbaru Ismail Haniyeh
Tantangan dan Kontroversi
Kepemimpinan Ismail Haniyeh telah menghadapi pengawasan ketat dan kontroversi. Klasifikasi Hamas sebagai organisasi teroris oleh beberapa negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa, telah menimbulkan tantangan yang signifikan bagi Haniyeh dan Jalur Gaza.
Wilayah tersebut telah bergulat dengan blokade yang diberlakukan oleh Israel dan Mesir, yang menyebabkan kesulitan ekonomi, krisis kemanusiaan, dan akses terbatas ke kebutuhan dasar.
Lebih jauh lagi, Haniyeh dan Hamas telah terlibat dalam konflik dengan Israel, termasuk beberapa konfrontasi militer yang mengakibatkan hilangnya nyawa dan kerusakan besar di Jalur Gaza.
Konflik-konflik ini telah menuai kecaman internasional dan dukungan regional. Haniyeh telah ditangkap oleh otoritas Israel beberapa kali karena keterlibatannya dalam pemberontakan Palestina melawan Israel.
Baca juga: Kemunculan Terakhir Ismail Haniyeh sebelum Tewas Diserang Israel, Hadiri Pelantikan Presiden Iran