Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jejak Pembunuhan Para Pemimpin Hamas oleh Israel: Ada yang Dikepung 60 Lapis Baja, Wajah Kena Rudal

Berikut rangkuman jejak pembunuhan dan upaya pembunuhan yang gagal dari pendudukan Israel terhadap para pemimpin Hamas sejak organisasi itu terbentuk.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Jejak Pembunuhan Para Pemimpin Hamas oleh Israel: Ada yang Dikepung 60 Lapis Baja, Wajah Kena Rudal
khaberni
Para pemimpin gerakan Hamas yang dibunuh oleh Pasukan Israel (ka-ki): Abdul Aziz Al-Rantisi, Syeikh Ahmed Yassin, Salah Shehadeh, dan Ismail Haniyeh. 

Bersama Shehadeh, 12 warga Palestina lainnya menjadi martir, termasuk istri dan salah satu putrinya.

Lebih dari 140 orang terluka, dan sebuah kawasan perumahan hancur total.

Pasukan pendudukan menggunakan lebih dari satu ton bahan peledak dalam operasi tersebut, yang dikenal sebagai pembantaian “Lingkungan Al-Daraj”, yang merupakan nama salah satu lingkungan padat penduduk di Gaza.




Sebuah pernyataan militer Israel menegaskan, “serangan udara tersebut menargetkan komandan militer Hamas, Salah Shehadeh, dan melukainya,” dan menambahkan kalau “Shehadeh berada di balik ratusan serangan yang diluncurkan selama dua tahun terhadap tentara Israel dan warga sipil di Israel. "

Mahmoud Al-Mabhouh

Pemimpin Hamas, Mahmoud al-Mabhouh dibunuh pada 19 Januari 2010 di sebuah hotel di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Hamas menuduh Mossad berada di balik pembunuhan tersebut, dan Polisi Dubai mengungkapkan bahwa pembunuhan tersebut dilakukan oleh tim yang berjumlah hingga 17 orang.

Polisi sendiri mengatakan persiapan akhir dan pelaksanaan operasi pembunuhan memakan waktu 20 jam.

Ibrahim Al-Maqadma

BERITA TERKAIT

Ibrahim Al-Maqadma, anggota biro politik Hamas dan salah satu pemimpin militernya, dibunuh pada tanggal 8 Maret 2003 oleh pasukan pendudukan Israel.

Sebuah helikopter Apache menembakkan 5 rudal ke mobil Al-Maqadmeh, ketika melintasi Jalan Al-Lababidi di pusat Kota Gaza, menewaskan dia dan tiga rekannya, serta melukai banyak orang yang lewat dan siswa sekolah.

Gideon Ezra - yang menjabat sebagai wakil ketua Shin Bet - menyatakan bahwa Al-Maqadmeh dianggap sebagai salah satu orang Palestina yang paling berbahaya bagi keamanan Israel, dan bahwa dia bukan hanya pemimpin dalam organisasi Palestina, melainkan seluruh aliran pemikiran.

Hal ini memicu semangat Palestina untuk melanjutkan perjuangan melawan Israel.

Imad Aqel

Imad Aqel terbunuh di lingkungan Shejaiya di Jalur Gaza utara pada Rabu, 24 November 1993, saat itu ia baru berusia 22 tahun.

Pasukan Israel yang terdiri dari 60 kendaraan lapis baja mengepungnya dan sejumlah rekannya tidak menyerah dan saling baku tembak dengan pasukan pendudukan Israel.

Imad dan orang-orang yang bersamanya meninggal setelah wajahnya terkena rudal anti-tank.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas