Nasib Puluhan Sandera Israel Diujung Tanduk, Terancam Gagal Bebas Buntut Tewasnya Pemimpin Hamas
Munculnya isu Israel sebagai dalang pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh kemungkinan besar dapat menghambat kesepakatan pertukaran sandera
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Senada dengan Abdul Salam Ismail, Pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri menegaskan, pasukannya bakal melakukan perang terbuka melawan Israel sampai tujuannya tercapai, yakni membebaskan Yerusalem dari campur tangan Perdana Menteri (PM) Israel Benyamin Netanyahu.
"Kami melancarkan perang terbuka untuk membebaskan Yerusalem dan siap membayar harga berapa pun," tegas Zuhri.
Iran Janji Bakal Balas Israel
Lebih lanjut, merespons kematian pemimpin biro politik Hamas Ismail Haniyeh, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bersumpah bakal membalas serangan yang dilakukan Israel.
Khamenei mengatakan, negaranya berkewajiban melancarkan pembalasan terhadap Israel lantaran serangan yang menewaskan Haniyeh terjadi di tanah Iran.
"Kami menganggap ini sebagai kewajiban kami untuk membalaskan darahnya atas insiden pahit dan sulit yang terjadi di wilayah Republik Islam (Iran)," ucap Khamenei dikutip dari Al Jazeera.
Komentar serupa juga dilontarkan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), sekutu dekat Hamas ini bersumpah akan menanggapi pembunuhan itu dengan respons yang keras dan menyakitkan.
"Iran dan front perlawanan akan menanggapi kejahatan ini," katanya dalam sebuah pernyataan.
Israel Tolak Berkomentar
Sementara itu, baik PM Netanyahu dan militer Israel hingga kini masih enggan memberikan komentarnya terkait munculnya isu yang menyebut Israel sebagai dalam pembunuhan Ismail Haniyeh
Militer Israel mengatakan mereka tidak akan menanggapi laporan di media asing, setelah media pemerintah Iran melaporkan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh terbunuh di Iran.
Di sisi lain, pemerintah AS, selaku sekutu terkuat di Israel yang juga melabeli Hamas kelompok teroris, mengaku telah mengetahui informasi terkait kematian Haniyeh. Namun masih menolak untuk memberikan penjelasan lebih lanjut.
"Gedung Putih telah melihat laporan tentang pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh yang terbunuh di Iran," kata seorang juru bicara Gedung Putih.
(Tribunnews.com/ Namira Yunia)