Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Salat Jenazah Ismail Haniyeh di Teheran Dihadiri Ribuan Orang, Jenazah akan Dikuburkan di Qatar

Pemimpin tertinggi Iran memimpin doa di pemakaman pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, yang tewas di Teheran.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Salat Jenazah Ismail Haniyeh di Teheran Dihadiri Ribuan Orang, Jenazah akan Dikuburkan di Qatar
Fatemeh Bahrami / ANADOLU / Anadolu via AFP
TEHERAN, IRAN - 1 AGUSTUS: Ribuan orang menghadiri upacara pemakaman pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh, yang dibunuh di Teheran, Iran. 

"Tetapi saya pikir fakta bahwa pemerintah Israel tidak mengakui tanggung jawab secara publik dan resmi...entah bagaimana akan memengaruhi tingkat atau ekstremitas reaksi Iran. Saya pikir reaksinya akan agak lebih moderat daripada dalam situasi yang berbeda," katanya.

Haniyeh menjadi kepala politik Hamas pada tahun 2017 dan tinggal di Jalur Gaza hingga tahun 2019, ketika ia pindah untuk tinggal di pengasingan di Qatar.

Dianggap oleh beberapa analis sebagai pengaruh yang moderat, ia muncul sebagai salah satu pemimpin yang paling menonjol selama perang dengan Israel di Gaza saat ia berpindah-pindah antara negara-negara di Timur Tengah untuk menghadiri negosiasi internasional mengenai konflik tersebut, termasuk pembebasan para sandera yang masih ditahan oleh Hamas.

Iran akan menyelenggarakan prosesi pemakaman untuk Ismail Haniyeh, kepala politik Hamas yang terbunuh di Teheran dalam apa yang dikatakan kelompok militan Islam itu sebagai serangan Israel.

Ayatollah Ali Khamenei, pemimpin tertinggi Iran, akan memimpin doa untuk Haniyeh, kata media pemerintah. Haniyeh nantinya akan dimakamkan di Qatar.

Khamenei telah bersumpah untuk memberikan "hukuman keras" atas pembunuhan Haniyeh dan mengatakan bahwa merupakan "kewajiban" Iran untuk membalas dendam karena ia dibunuh di tanah Iran .

Israel belum mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, meskipun Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel telah memberikan "pukulan telak" kepada proksi Iran selama beberapa hari terakhir.

Berita Rekomendasi

Kematian Haniyeh terjadi beberapa jam setelah Israel menewaskan komandan utama Hizbullah Fuad Shukr dalam sebuah serangan di ibu kota Lebanon, Beirut, menyusul serangan di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Israel menuduh Hizbullah melakukan serangan yang menewaskan belasan anak-anak.

Perkembangan terkini telah memicu kekhawatiran internasional akan konflik regional yang lebih luas.

Profil Ismail Haniyeh

Ismail Haniyeh lahir di kamp pengungsi Gaza pada tahun 1962 dan bersekolah di sekolah Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ia bergabung dengan Hamas pada tahun 1987 di awal pemberontakan besar terhadap Israel yang dikenal sebagai Intifada pertama.

Haniyeh diangkat sebagai perdana menteri Otoritas Palestina oleh Presiden Mahmoud Abbas setelah Hamas memenangkan mayoritas kursi dalam pemilihan legislatif tahun 2006.

Namun, Abbas mencoba memecatnya ketika Hamas melancarkan gelombang kekerasan untuk mengusir partainya, Fatah, dari Jalur Gaza. Haniyeh menolak untuk mundur dan Hamas terus memerintah Jalur Gaza, sementara Fatah tetap bertanggung jawab atas wilayah Tepi Barat yang diduduki.

Haniyeh pindah ke Qatar untuk tinggal di pengasingan pada tahun 2016. Pada tahun 2017, ia terpilih sebagai kepala biro politik Hamas, menggantikan Khaled Mashaal.

Israel telah bersumpah untuk membunuhnya setelah serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap warga sipil Israel.

Kelompok militan Hamas ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Israel, Amerika Serikat, dan Jerman, antara lain.

SUMBER: AFP, rferl, AP, dpa, Reuters, DW

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas