Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
Deutsche Welle

Dilema Jerman: Antara Pembangunan dan Konservasi Satwa Liar

Jerman punya undang-undang ketat ketika proyek pembangunan perkotaan merambah area konservasi satwa liar. Namun, apakah layak habiskan…

zoom-in Dilema Jerman: Antara Pembangunan dan Konservasi Satwa Liar
Deutsche Welle
Dilema Jerman: Antara Pembangunan dan Konservasi Satwa Liar 

Pada pertengahan Juli, tabloid Bild di Jerman menerbitkan berita utama yang mengungkapkan kemarahan terhadap kota Erfurt, di negara bagian Türingen.

Betapa tidak, kota ini berencana menghabiskan hampir €2,5 juta (Rp43,7 miliar) untuk merelokasi segala sesuatu yang berhubungan dengan hamster. Sekitar 39 di antara hamster itu menghalangi proyek penting perluasan sekolah yang akan dimulai pada tahun 2026.

Dengan perhitungan sederhana, Bild menunjukkan bahwa biaya ini akan membengkak hingga sekitar 64 ribu euro atau sekitar 1 miliar rupiah per hamster, menurut dokumen kota.

Berita itu muncul beberapa hari setelah Bild menuduh pemerintah negara bagian di sebelahnya, yakni Sachsen-Anhalt telah "menghambur-hamburkan uang pajak" untuk program pemantauan hamster dan hewan lainnya.

Sontak penduduk Erfurt misuh-misuh. Duit dari mana sebanyak itu?

Biaya pemindahan hamster semahal itu?

"Dalam kasus Erfurt, tentu saja itu adalah jumlah uang yang sangat besar," kata Stefan Petzold, konsultan tata guna lahan dan pembangunan perkotaan di asosiasi lingkungan Jerman, NABU.

Namun ia mengatakan bahwa merelokasi hamster bukanlah tugas yang mudah. Di Jerman hamster sering dijumpai hidup di lahan pertanian subur dataran rendah. Di tempat seperti ini, mereka dapat dengan mudah menggali tanah yang lunak serta menemukan sumber makanan yang dapat diandalkan.

BERITA TERKAIT

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Teknik pertanian modern dan pestisida telah menghancurkan habitat hamster Eropa dalam beberapa dekade terakhir, memusnahkan 99% populasi hamster di Jerman.

"Hewan-hewan ini sudah beradaptasi dengan lingkungan mereka, dan tidak dapat hidup di mana saja," kata Petzold. Lahan yang cocok harus ditemukan, dibeli, dan dipersiapkan untuk hamster dengan lubang hamster yang telah dibor dan ditanami gandum, lupin, dan kacang polong, untuk memberi mereka peluang bertahan hidup sebaik mungkin.

Setelah lokasi siap, hewan-hewan akan dikatalogkan dan dikumpulkan, dipindahkan, lalu dipantau secara berkala selama bertahun-tahun. Ini untuk memastikan mereka beradaptasi dengan habitat yang baru.

Proyek konstruksi sering berbenturan dengan konservasi

"Perlindungan spesies adalah salah satu hambatan terbesar dalam pembangunan di kota ini," Klaus-Martin Groth, mantan hakim pengadilan tingkat tinggi di Berlin, mengatakan kepada surat kabar Berliner Zeitung pada bulan Mei.

"Investor saat ini tidak pernah tahu pasti apakah mereka akan mampu mewujudkan rencana mereka."

Perusahaan Groth mewakili salah satu dari dua perusahaan yang ingin menginvestasikan uang sebesar €60 juta di Cleantech Business Park di distrik Marzahn di Berlin.

Halaman
12
Sumber: Deutsche Welle
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas