Dilema Jerman: Antara Pembangunan dan Konservasi Satwa Liar
Jerman punya undang-undang ketat ketika proyek pembangunan perkotaan merambah area konservasi satwa liar. Namun, apakah layak habiskan…
Namun pengadilan administrasi Berlin memutuskan menolak rencana pembangunan ini karena kemungkinan adanya sejumlah populasi katak hijau eropa di lokasi.
Peraturan konservasi Jerman yang ketat berarti "lebih sedikit rumah, lebih sedikit sekolah (...) dan lebih sedikit pekerjaan," keluh Groth.
Rumah hamster hingga semut pernah dipindahkan
Ini bukan pertama kalinya hamster harus direlokasi untuk proyek pembangunan. Pembuat chip asal AS, Intel, yang berencana membangun pabrik senilai €30 miliar di dekat kota Magdeburg di negara bagian Sachsen-Anhalt, telah mengumpulkan puluhan hamster di lahan seluas 400 hektar dan memindahkan mereka ke lokasi sementara, yang pada akhirnya akan memungkinkan mereka untuk berintegrasi kembali ke alam liar.
Perusahaan kereta api nasional Jerman, Deutsche Bahn, juga sering harus merelokasi hewan-hewan yang tinggal di lokasi yang akan dibangun jalur kereta api atau stasiun kereta api yang akan direnovasi.
Selama bertahun-tahun, Deutsche Bahn telah memindahkan burung dan kadal langka di negara bagian Baden-Württemberg, katak di negara bagian Nordrhein-Westfalen, bahkan seluruh sarang semut dari stasiun di Berlin dan Brandenburg ke rumah yang baru.
Dalam beberapa kasus, anjing pelacak juga dilibatkan untuk membantu menemukan satwa langka di lokasi yang banyak ditumbuhi tanaman.
Mungkin bentrokan paling terkenal antara hewan dan pembangun terjadi di Dresden, selama pembangunan jembatan Sungai Elbe yang telah lama ditunggu-tunggu. Lokasi yang diusulkan untuk jembatan tersebut diduga menjadi habitat kelelawar tapal kuda kecil, yang terancam punah di Jerman.
Pada tahun 2013, pembangunan jembatan dilanjutkan. Lembah Elbe pun kehilangan status Warisan Dunia UNESCO. Dan kelelawar tersebut akhirnya ditampung di perkebunan semak dengan dana 200.000 euro dan batas kecepatan kendraan maksimum 30 kilometer per jam diberlakukan, yang sebagian masih berlaku hingga saat ini.
Hewan liar penting bagi ekosistem
Dihadapkan pada kritik bahwa konservasi spesies tidak selalu menjadi prioritas, terutama ketika menyangkut penyelamatan puluhan hamster, Verena Riedl, pakar keanekaragaman hayati di NABU, menunjukkan bahwa berdasarkan Pedoman Habitat UE, Jerman bertanggung jawab atas konservasi spesies yang terancam punah ini.
Sekitar 35% spesies hewan asli Jerman terancam punah, dan biomassa populasi serangga telah menurun lebih dari 75% selama beberapa dekade terakhir, bahkan di beberapa cagar alam. Dan ini bukan hanya masalah di Jerman.
"Kita harus melindungi spesies ini selama mereka masih ada, karena begitu mereka punah, Anda tidak dapat menghidupkannya kembali," kata Riedl. Agar suatu ekosistem dapat berfungsi secara normal, tambahnya, jumlah spesies tidak boleh berada di bawah tingkat tertentu.
"Dan kita tidak tahu spesies mana, dan berapa banyak, yang penting untuk menjaga ekosistem yang sehat. Nyamuk pun punya fungsi, meski 'sekadar' jadi makanan burung," ujarnya. (ae/hp)
Laporan tambahan oleh Anke Rasper.