Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
Deutsche Welle

Dunia Telah Habiskan Jatah Ekologi untuk Tahun 2024

Untuk mempertahankan tingkat konsumsi saat ini, manusia membutuhkan lebih dari satu setengah planet Bumi. Mungkinkah pemborosan sumber…

zoom-in Dunia Telah Habiskan Jatah Ekologi untuk Tahun 2024
Deutsche Welle
Dunia Telah Habiskan Jatah Ekologi untuk Tahun 2024 

Pada 1 Agustus kemarin, umat manusia telah melampaui jatah konsumsi sumber daya untuk tahun 2024, sesuai dengan daya dukung ekologis di planet Bumi.

Hari Melampaui Batas atau Earth Overshoot Day merupakan kampanye organisasi lingkungan Global Footprint Network, yang mengukur tingkat konsumsi berkelanjutan di seluruh dunia.

Menurut perhitungan LSM asal Amerika Serikat itu, jika penduduk dunia terus menghabiskan sumber daya alam sebanyak dan secepat ini, akan dibutuhkan setara dengan 1,7 Bumi untuk menyediakan jumlah sumber daya yang cukup demi mengakomodasi gairah konsumsi manusia.

Hari Melampaui Batas menandakan tanggal, di mana sebuah negara melampaui jatah ekologi tahunannya.

Pemboros terbesar, seperti Qatar dan Luksemburg, telah menghabiskan jatah tahunan sejak bulan Februari. Negara lain seperti Indonesia, misalnya, baru akan melampaui batas pada bulan November.

Adapun Jerman, negara industri yang sedang menggiatkan transformasi hijau, sudah melampaui batas ekologinya pada 2 Mei silam. Artinya, warga Jerman membutuhkan sebanyak tiga planet Bumi untuk menyediakan sumber daya yang cukup demi mempertahankan laju konsumsi.

Peluang bagi reformasi hijau

Meski demikian, setelah meningkat hampir setiap tahun selama beberapa dekade teakhir, tren teranyar menunjukkan dunia mungkin telah mencapai titik balik, kata Christoph Bals, direktur kebijakan di LSM lingkungan Germanwatch.

BERITA TERKAIT

"Ada banyak indikasi bahwa konsumsi berlebihan akan segera berkurang," katanya dalam sebuah keterangan pers. Pada tahun 2023, Hari Melampaui Batas jatuh pada tanggal 2 Agustus.

Namun, Bals memperingatkan solusi perlindungan iklim dan lingkungan harus "sangat dipercepat untuk menghindari titik kritis iklim dan punahnya spesies secara besar-besaran."

"Hari Melampaui Batas di Jerman adalah pengingat untuk mengubah persyaratan dasar di semua sektor, sehingga perilaku berkelanjutan menjadi sebuah kewajaran," kata Aylin Lehnert dari Germanwatch, pada bulan Mei silam.

Menurut Germanwatch, produksi dan konsumsi daging di Jerman merupakan salah satu pendorong utama penggunaan sumber daya bumi secara berlebihan. Sekitar 60 persen lahan pertanian digunakan untuk produksi pakan ternak, dan jutaan ton diimpor dari luar negeri.

Total impor Jerman menyebabkan kerusakan sekitar 138.000 hektar hutan tropis di seluruh dunia dari tahun 2016 hingga 2018, menurut badan pembangunan internasional GIZ.

Negara-negara berkembang, yang sebagian besar hidup sesuai jatah berkelanjutan, harus menanggung sebagian besar beban konsumsi berlebihan di negara kaya, melalui kerusakan lingkungan dan kerusakan akibat bencana cuaca ekstrem.

Pada bulan Mei, Friends of the Earth Germany, BUND, mengkritik penggunaan tanah, air, dan bahan baku secara sembrono di Jerman.

Halaman
12
Sumber: Deutsche Welle
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas