Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jet Tempur Israel Jatuhkan Hujan Tembakan dan Bom di Gaza pada Hari ke-300 Genosida

Beberapa warga sipil tewas di seluruh wilayah Gaza pada hari Kamis, sehari setelah Israel membunuh dua jurnalis terkemuka di Gaza

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Jet Tempur Israel Jatuhkan Hujan Tembakan dan Bom di Gaza pada Hari ke-300 Genosida
AFP/BASHAR TALEB
Warga sipil Palestina mengungsi dari distrik timur Khan Yunis di Jalur Gaza selatan menyusul perintah evakuasi oleh tentara Israel pada 22 Juli 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina. - Perang sembilan bulan di wilayah Palestina terus berkecamuk tanpa henti pada 22 Juli, dengan Israel memerintahkan warga sipil di bagian timur Khan Yunis untuk mengungsi. (Photo by Bashar TALEB / AFP) 

Jet Tempur Israel Jatuhkan Hujan Tembakan di Gaza pada Hari ke-300 Genosida

TRIBUNNEWS.COM- Jet tempur Israel jatuhkan hujan tembakan di Gaza pada hari ke-300 genosida.

Beberapa warga sipil tewas di seluruh wilayah Gaza pada hari Kamis, sehari setelah Israel membunuh dua jurnalis terkemuka di Gaza

Beberapa orang terbunuh dalam serangan membabi buta Israel di Gaza pada tanggal 1 Agustus saat jalur yang terkepung itu menandai hari ke-300 perang genosida Tel Aviv.

Empat orang tewas dan beberapa lainnya cedera akibat penembakan Israel di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah pada hari Kamis, kantor berita WAFA melaporkan. Delapan orang juga tewas di kamp Maghazi di Gaza tengah.

Serangan udara di dekat Bundaran Kuwait di Kota Gaza, sebelah utara jalur tersebut, menewaskan satu orang dan melukai lainnya, sementara pesawat tempur Israel melancarkan sejumlah serangan ke seluruh kota paling selatan, Rafah.

Pengeboman itu terjadi sehari setelah serangan brutal oleh pasukan Israel terhadap jurnalis di Gaza.

Berita Rekomendasi

Koresponden Al Jazeera Ismail al-Ghoul dan jurnalis foto Rami al-Riffy tewas ketika Israel menargetkan kendaraan mereka di kamp pengungsi Al-Shati di Kota Gaza.

Rekaman grafis yang beredar di media sosial menunjukkan salah satu jurnalis kehilangan kepalanya di dalam mobil yang hancur.

Ghoul sedang meliput pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, yang terbunuh di Teheran pagi itu, di luar rumahnya di Gaza yang hancur.

“Ismail menyampaikan penderitaan warga Palestina yang terusir dan penderitaan mereka yang terluka serta pembantaian yang dilakukan oleh pendudukan [Israel] terhadap orang-orang tak berdosa di Gaza. Perasaan itu – tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan apa yang terjadi,” kata rekannya, Anas al-Sharif, saat berada di rumah sakit yang menerima jenazah kedua jurnalis tersebut.

Al Jazeera , yang telah kehilangan beberapa wartawan akibat serangan Israel, menyebut pembunuhan itu sebagai “pembunuhan yang direncanakan.” Keduanya mengenakan rompi pers dan berada di dalam kendaraan yang ditandai dengan jelas untuk media pada saat serangan itu.

Brigade Qassam Hamas dan faksi perlawanan lainnya terus menghadapi pasukan Israel di seluruh jalur tersebut sepanjang 31 Juli.

"Dalam operasi gabungan di wilayah Al-Shoka, sebelah timur kota Rafah, para pejuang kami berhasil menyerang tank Zionis dan buldoser militer D9, membakarnya dengan dua peluru Al-Yassin 105, kemudian menyerang pasukan penyelamat saat mereka tiba dan menghancurkan pengangkut pasukan dan dua buldoser D9 lainnya dengan peluru Al-Yassin 105. Bentrokan masih terus terjadi di wilayah operasi," kata Brigade Qassam pada Rabu malam.


Setidaknya 15 warga Palestina tewas dalam serangan Israel terhadap sekolah di Gaza

Pasukan Israel menyerang sebuah sekolah di Shuja'iyya di Kota Gaza pada hari Kamis, menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai 29 lainnya, kata layanan darurat sipil Palestina, sementara pertempuran terus berlanjut di berbagai bagian Jalur Gaza, Reuters melaporkan.

Militer mengatakan pihaknya telah menargetkan para pejuang yang beroperasi di sebuah kompleks di dalam sekolah yang dikatakannya digunakan sebagai tempat persembunyian para komandan dan pejuang Hamas.

“Sebelum serangan, sejumlah langkah telah diambil untuk mengurangi risiko membahayakan warga sipil, termasuk penggunaan amunisi presisi, pengawasan, dan intelijen tambahan,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Tidak ada informasi mengenai korban jiwa, tetapi Hamas dituduh sengaja beroperasi di infrastruktur sipil. Hamas membantah menggunakan fasilitas sipil seperti rumah sakit dan sekolah untuk keperluan militer.

SUMBER: THE CRADLE, MIDDLE EAST MONITOR

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas