Kantor HAM PBB: Israel Gunakan Teknik Waterboarding terhadap Tahanan Palestina
Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Turk mengatakan bahwa Israel menggunakan teknik waterboarding terhadap tahanan Palestina.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
"Para tahanan mengatakan bahwa mereka ditahan di fasilitas seperti kandang, ditelanjangi dalam waktu lama, dan hanya mengenakan popok. Kesaksian mereka menceritakan tentang penutupan mata dalam waktu lama, tidak diberi makan, tidur, dan air, serta disetrum dan disundut dengan rokok," demikian ringkasan laporan tersebut.
“Beberapa tahanan mengatakan anjing dilepaskan ke arah mereka, dan yang lainnya mengatakan mereka menjadi sasaran waterboarding, atau tangan mereka diikat dan mereka digantung di langit-langit,” tambahnya.
“Beberapa perempuan dan laki-laki juga berbicara tentang kekerasan seksual dan berbasis gender.”
Laporan itu juga menyatakan bahwa Otoritas Palestina, yang mengelola sebagian wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel, juga “terus melakukan penahanan sewenang-wenang dan penyiksaan atau perlakuan buruk lainnya di Tepi Barat, yang dilaporkan terutama untuk menekan kritik dan pertentangan politik.”
Apa itu Waterboarding?
Dikutip dari Britannica, waterboarding adalah metode penyiksaan dengan menuangkan air ke dalam hidung dan mulut korban yang berbaring telentang di atas panggung miring, dengan kaki di atas kepala.
Saat rongga sinus dan mulut korban terisi air, refleks muntahnya menyebabkan dia mengeluarkan udara dari paru-parunya, membuatnya tidak dapat menghembuskan napas dan tidak dapat menghirup udara tanpa menghirup air.
Meskipun air biasanya masuk ke paru-paru, air tidak langsung mengisinya, karena posisinya yang tinggi terhadap kepala dan leher.
Dengan cara ini, korban dapat dibuat tenggelam untuk waktu yang singkat tanpa mengalami sesak napas.
15 tahanan Palestina dibebaskan
Baru beberapa hari kemarin, Militer Israel membebaskan 15 tahanan Palestina melalui perbatasan al-Karara (Kissufim) pada Kamis (1/8/2024) .
Dari rekaman video yang dipublikasikan Al Jazeera, 15 tahanan Palestina telah dibawa ke Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di kota Deir el Balah, Gaza Tengah untuk mendapatkan pengobatan.
Mereka tampak kurus dan lemas ketika sampai di rumah sakit.
Tahanan yang dibebaskan menceritakan pengalaman mengerikan saat dikurung dalam sel seperti sangkar, ditelanjangi dalam jangka waktu lama, dan menderita penyiksaan fisik ekstrem.
Salah seorang yang diwawancarai menceritakan kisah berikut kepada OHCHR: "(Tangan) saya diikat dengan borgol dan mata saya ditutup selama 55 hari saya berada dalam tahanan ini".
"Anda dapat bayangkan betapa sulitnya untuk makan, tidur, atau bahkan bergerak, rasa sakit yang saya rasakan di tangan dan punggung saya tak tertahankan...selama periode ini saya tidak mandi," tutur salah satu tahanan.