Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penduduk Ukraina Semakin Menyusut, Bakal Ditinggalkan 700 Ribu Warganya

Krisis kependudukan semakin mendera negara Ukraina setelah perang berkepanjangan dengan Rusia.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Penduduk Ukraina Semakin Menyusut, Bakal Ditinggalkan 700 Ribu Warganya
AFP/WOJTEK RADWANSKI
Ilustrasi: Pengungsi dari Ukraina berbaris untuk masuk ke Polandia melalui penyeberangan perbatasan di Medyka, di Polandia timur pada 28 Februari 2022. 

TRIBUNNEWS.COM -- Krisis kependudukan semakin mendera negara Ukraina setelah perang berkepanjangan dengan Rusia.

Sebagian penduduknya memilih untuk meninggalkan negeri itu untuk mencari hidup yang lebih layak lagi.

Bank Nasional Ukraina (NBU) memperkirakan, pada sisa tahun ini sebanyak 400 ribu warganya memilih hengkang ke luar negeri.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-890: Pertama Kali, Ukraina Terima Jet F16 Buatan AS

Sedangkan pada 2025 nanti, diperkirakan masih ada 300 ribu lainnya yang akan mencari kehidupan di luar Ukraina.

Dikutip media Ukraina, akibat perang dengan Rusia yang menyebabkan sebagian infrastruktur hancur dan perekonomian yang jatuh menyebabkan mereka tak betah lagi tinggal di Ukraina.

NBU memperkirakan kembalinya warga Ukraina secara bertahap ke tanah air mereka hanya mulai tahun 2026.

"Diharapkan kembalinya migran ke Ukraina akan dimulai pada tahun 2026 dan akan bertahap - sekitar 400 ribu orang," demikian rilis dari NBU.

Berita Rekomendasi

Meski demikian, saat tiba di kampung halamannya nanti mereka tidak akan dapat jaminan kehidupan ang layak. Mereka harus beradaptasi dengan segalanya yang telah berubah.

"Karena lamanya waktu tinggal di luar negeri, adaptasi di tempat baru akan meningkat, dan kondisi di Ukraina, termasuk karena gangguan pasokan energi, akan lebih sulit daripada yang diperkirakan sebelumnya," kata laporan itu.

Dokumen tersebut menjelaskan arus keluar warga Ukraina yang sedang berlangsung ke luar negeri karena masalah energi dan ekonomi di dalam negeri, serta risiko keamanan.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-888: Ukraina Ngaku Ikut Serang Tentara Wagner Rusia di Mali

Pada saat yang sama, NBU mencatat bahwa arus keluar orang yang sedang berlangsung dari negara tersebut akan berdampak negatif pada perekonomian yaitu pasokan tenaga kerja, permintaan konsumen dan pertumbuhan PDB.

Kembalinya warga Ukraina diharapkan dengan syarat bahwa tidak hanya masalah yang telah disebutkan diselesaikan, tetapi juga perumahan dipulihkan dan jumlah pekerjaan meningkat karena kebangkitan ekonomi.

Laporan Bank Nasional menekankan bahwa masalah energi juga akan berdampak negatif pada pertumbuhan produksi, memicu pertumbuhan inflasi, menghambat pembangunan ekonomi, dan memicu risiko untuk musim pemanasan.

Masalah tersebut juga akan membutuhkan pengeluaran besar untuk impor energi dari luar negeri 1 miliar dolar AS per tahun.

Menurut laporan NBU, bersama dengan masalah energi, inflasi juga akan dipengaruhi oleh kenaikan pajak yang saat ini sedang dibahas pemerintah.

Pemerintah kesulitabn menarik pajak karena warganya sedang kesulitan dan hal itu akan berpengaruh pada inflasi dan harga konsumen.

"Dampaknya terhadap harga dapat berlipat ganda, karena perpajakan akan terjadi pada setiap tahap rantai produksi dan penjualan, kecuali untuk perusahaan yang terintegrasi secara vertikal," kata analisis NBU.

Pada 2021 populasi Ukraina mencapai 43,82 juta, namun saat terjadi invasi Rusia jumlah penduduknya menyusut menjadi 38 juta pada 2022 karena mengungsi ke luar negeri, dan semakin berkurang setahun kemudian menjadi 36,744 juta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas