Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siapa Vadim Krasikov? Pembunuh Bayaran yang Dijemput Vladimir Putin di Bandara Usai Dibebaskan AS

Presiden Rusia Vladimir Putin  serta sejumlah pejabat senior menjemput para tahanan Rusia yang dibebaskan di Bandara Vnukovo, Moskow.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in Siapa Vadim Krasikov? Pembunuh Bayaran yang Dijemput Vladimir Putin di Bandara Usai Dibebaskan AS
AP
Presiden Rusia menyambut Vadim Krasikov setelah para tahanan Rusia tiba di bandara pemerintah Vnukovo di Moskow, Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM, RUSIA -  Amerika Serikat (AS) dan Rusia melakukan pertukaran tahanan pada Kamis (1/8/2024).

Rusia membebaskan 24 tahanan warga AS termasuk jurnalis Wall Street Journal Evan Gershkovich.

Sebagai gantinya, 8  tahanan Rusia dibebaskan dari penjara di AS, Norwegia, Jerman, Polandia dan Slovenia.

Ini merupakan pertukaran tahanan terbesar antara Rusia dan AS sejak era Perang Dingin.

Para tahanan yang dibebaskan itu termasuk individu yang dituduh melakukan kegiatan mata-mata.

Dikutip dari BBC, pertukaran tersebut dilakukan di landasan bandara Ankara, Turki.

Satu diantara tahanan yang dibebaskan AS adalah Vadim Krasikov.

Vadim Krasikov
Vadim Krasikov (Russia Today)
Berita Rekomendasi

Presiden Rusia Vladimir Putin  serta sejumlah pejabat senior menjemput para tahanan Rusia yang dibebaskan di Bandara Vnukovo, Moskow.

Pembebasan Vadim Krasikov mengundang perhatian dari publik internasional.

Vadim Krasikov disebut-sebut sebagai sosok yang begitu penting bagi Presiden Rusia Vladimir Putin.

Siapa Vadim Krasikov?

Cerita itu bermula di Agustus 2019 silam.

Saat itu tiga peluru ditembakkan dari pistol Glock hanya beberapa menit dari kantor Kanselir Angela Merkel dan Parlemen Jerman.

Seorang mantan militan Chechnya telah dibunuh di jantung Eropa.

Korban adalah Zelimkhan Khangoshvili yang tengah bersepeda.

Setelah menembaknya, pembunuh itu yang diketahui seorang warga Rusia lalumengganti pakaiannya, membuang wignya, mencukur jenggotnya, dan membuang sepedanya ke sungai.

Algojo berdarah dingin itu adalah Vadim Krasikov.

Pernah Berperang Melawan Rusia

Zelimkhan Khangoshvili  pernah berperang melawan pasukan Rusia di Chechnya dan kemudian meminta suaka di Jerman.

Krasikov, 58, didakwa hukuman paling berat yang mungkin dijatuhkan di Jerman.

Ia dihukum karena membunuh Khangoshvili, demikian dilaporkan Reuters.

Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada tahun 2021.

Hakim menyebut pembunuhan ini sebagai "terorisme negara" dan menyatakan perintah ini tidak mungkin datang dari orang lain selain Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Bukti yang diberikan menyatakan bahwa negara Rusia terlibat.

Krasikov memiliki dokumen resmi Rusia dengan identitas palsu dan bahwa Putin dapat memerintahkan pembunuhan musuh negara di luar negeri.

Khangoshvili telah lama memutuskan hubungannya dengan perjuangan kemerdekaan Chechnya, kata hakim, demikian laporan Reuters.

"Ini bukan tindakan membela diri oleh Rusia. Ini tidak lain dan tidak bukan adalah terorisme negara," katanya.

"Empat anak kehilangan ayah, dua saudara kandung, dan saudara laki-laki mereka."

Eks FSB

Krasikov lahir di Kazakhstan, yang sebelumnya merupakan bagian dari Uni Soviet, pada tahun 1965.

Foto-foto tersangka di polisi memperlihatkan wajahnya yang muram.

Ia adalah bagian dari dinas keamanan negara Rusia, FSB.

Di sana, ia menjadi pembunuh bayaran spesialis, menurut para penyelidik sumber terbuka. FSB adalah badan penerus utama KGB, badan keamanan Soviet Rusia yang ditakuti.

Ketika Krasikov dihukum dua tahun setelah pembunuhan itu pada bulan Desember 2021, hal itu menyebabkan pengusiran dua dari 101 diplomat dari kedutaan Rusia di Berlin.

Krasikov memasuki Jerman dengan identitas palsu Vadim Sokolov.

Ia ditangkap beberapa menit setelah membunuh Khangoshvili. Orang-orang di sekitar lokasi pembunuhan melihatnya mengganti pakaian, membuang wig, mencukur jenggot, dan membuang sepedanya di Sungai Spree, lalu melaporkannya ke polisi.

Dalam persidangannya, Krasikov mengaku tidak bersalah dan menyatakan bahwa dia adalah Solokov, seorang insinyur dari St Petersburg, dan bahwa dia sedang dalam perjalanan ke Berlin.

Namun, Putin telah menerima identitasnya. Tahun lalu, ia mengatakan ingin membebaskan seseorang yang telah "menghabisi seorang bandit di salah satu ibu kota Eropa", menurut Reuters.

Diidentifikasi Karena Tato

Krasikov diidentifikasi dengan bantuan dinas keamanan Ukraina, yang melihat seorang pria dengan tato serupa—setan dengan mahkota dan ular, selama pernikahan keduanya dengan seorang wanita Ukraina dari Kharkiv pada tahun 2010, lapor Reuters.

Dalam persidangannya, ia secara konsisten memastikan untuk tidak mengenali pengadilan, dan ia bahkan sering melepas headphone-nya yang menyampaikan interpretasi ketika para saksi didengar di pengadilan.

Keputusan untuk membebaskannya tidaklah mudah.

Juru bicara Kanselir Olaf Scholz, Steffen Hebestreit, mengatakan bahwa orang-orang yang ditahan "secara salah" di Rusia dan seorang Jerman yang ditahan di Belarus hanya dapat dibawa kembali dengan mengirim orang-orang Rusia "yang memiliki latar belakang intelijen", seperti Krasikov, ke Rusia.

“Kebebasan, kesejahteraan fisik dan – dalam beberapa kasus – pada akhirnya kehidupan orang-orang tak bersalah yang dipenjara di Rusia dan tahanan politik yang ditahan secara tidak adil bertentangan dengan kepentingan negara dalam penegakan hukuman penjara bagi para penjahat yang dihukum,” kata Hebestreit.

“Kewajiban kami untuk melindungi warga negara Jerman dan solidaritas dengan AS merupakan motivasi penting,” tambahnya.

Presiden Rusia Putin sebelumnya menyebut Krasikov sebagai "patriot".

Bagi Putin, seorang veteran KGB, pembebasan agen Rusia penting bagi keberhasilan misi penyamaran di masa mendatang, kata Associated Press.

Ini merupakan semacam jaminan kepada agen bahwa Moskow akan menegosiasikan pembebasan mereka jika mereka tertangkap.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas