Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keadaan Siaga Maksimum di Rumah Sakit Israel, Iran Incar Jalur Listrik dan Komunikasi

Israel memperkirakan, Iran akan mengincar jalur listrik dan komunikasi Israel untuk menjadi sasaran pembalasan.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Keadaan Siaga Maksimum di Rumah Sakit Israel, Iran Incar Jalur Listrik dan Komunikasi
Anadolu Agency
EVAKUASI JENAZAH - Petugas medis Israel mengevakuasi jenazah tentara Israel. Dalam sebuah pernyataan, Jumat (26/1/2024) pihak militer Israel mengatakan dengan kematian terbaru pada hari Kamis, jumlah tentara Israel yang tewas di Gaza sejak 7 Oktober telah melonjak menjadi 557, termasuk 220 tentara yang tewas sejak dimulainya operasi darat pada 27 Oktober. 

Sementara Pejabat Amerika Serikat di Pentagon mengatakan Iran dan sekutunya akan melancarkan serangan besar-besaran terhadap Israel dalam 72 jam ke depan terhitung hal ini disampaikan kemarin atau (dihitung saat ini) 48 jam ke depan.

Sementara, Menteri Luar Negeri Iran Bagheri Kani telah mengontak via telepon menteri luar negeri Qatar dan Arab Saudi.

Sejumlah kalangan mengartikan, komunikasi itu merupakan bentuk pengumuman Iran soal rencana mereka melancarkan serangan militer terhadap entitas Zionis.

"Peringatan untuk tidak menggunakan wilayah udara negara-negara tersebut jika terjadi pertempuran di masa depan."

Iran dan Hamas menuduh Israel atas pembunuhan tersebut. Israel memiliki sejarah panjang dalam membunuh musuh di luar negeri, termasuk ilmuwan nuklir dan komandan militer Iran.

Selama hampir 10 bulan perang di Gaza, Iran telah mencoba untuk mencapai keseimbangan, memberikan tekanan pada Israel dengan serangan yang meningkat tajam oleh sekutu dan pasukan proksinya di wilayah tersebut, sambil menghindari perang habis-habisan antara kedua negara.

Pada bulan April, Iran melakukan serangan terbesar dan paling terbuka terhadap Israel dalam beberapa dekade peperangan bayangan, dengan meluncurkan ratusan rudal dan pesawat tanpa awak sebagai balasan atas serangan Israel di kompleks kedutaannya yang menewaskan beberapa komandan militer Iran di Damaskus, Suriah.

BERITA REKOMENDASI

Pihak Barat bahkan seluruh dunia kini menunggu aksi Iran. Tidak jelas seberapa kuat Iran akan menanggapi, dan apakah Iran akan sekali lagi mengkalibrasi serangannya untuk menghindari eskalasi.

New York Times melaporkan, Komandan militer Iran sedang mempertimbangkan serangan kombinasi lain dengan pesawat nirawak dan rudal terhadap target militer di sekitar Tel Aviv dan Haifa, tetapi akan berusaha menghindari serangan terhadap target sipil, kata pejabat Iran.

Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah serangan terkoordinasi dari Iran dan front lain tempat Iran memiliki pasukan sekutu, termasuk Yaman, Suriah, dan Irak, untuk efek maksimal.

Ali Khamenei, yang memegang keputusan akhir tentang semua masalah negara dan juga panglima tertinggi angkatan bersenjata, menginstruksikan komandan militer dari Garda Revolusi dan angkatan darat untuk menyiapkan rencana serangan dan pertahanan jika perang meluas dan Israel atau Amerika Serikat menyerang Iran.

Dalam pernyataan publiknya tentang kematian Haniyeh, Khamenei mengisyaratkan bahwa Iran akan membalas dendam secara langsung, dengan mengatakan, "kami melihat pembalasan atas darahnya sebagai tugas kami," karena hal itu terjadi di wilayah Republik Islam.


Ia mengatakan Israel telah menyiapkan panggung untuk menerima "hukuman berat."

Pernyataan dari pejabat Iran lainnya, termasuk presiden baru, Masoud Pezeshkian, kementerian luar negeri, Garda Revolusi, dan misi Iran di PBB, juga secara terbuka mengatakan bahwa Iran akan membalas dendam terhadap Israel dan bahwa Iran memiliki hak untuk membela diri terhadap pelanggaran kedaulatannya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas