Militer Bangladesh Manfaatkan Kerusuhan, Paksa Hasina Mundur Sebagai Perdana Menteri dalam 45 Menit
Angkatan Darat Bangladesh diketahui sempat memberikan ultimatum 45 menit kepada Perdana Menteri untuk mengundurkan diri.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Sebelumnya, Minggu kemarin, sebanyak 91 orang tewas dalam demo yang menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina.
Dari korban jiwa itu, 13 di antaranya adalah petugas polisi. Jumlah korban tewas ini menjadi yang terbanyak sejak unjuk rasa itu dimulai.
Dikutip dari Reuters jumlah korban tewas yang mencakup setidaknya 13 polisi itu merupakan yang tertinggi dalam satu hari dari semua protes dalam sejarah Bangladesh baru-baru ini.
Serta melampaui 67 kematian yang dilaporkan pada 19 Juli ketika mahasiswa turun ke jalan untuk menuntut penghapusan kuota pekerjaan di pemerintahan.
Polisi mengatakan pengunjuk rasa menyerang petugas, termasuk menyerbu sebuah stasiun di kota Enayetpur di timur laut.
"Mereka menyerang kantor polisi dan membunuh 11 polisi," kata Bijoy Basak, wakil inspektur jenderal.
Wartawan AFP di Dhaka melaporkan mendengar suara tembakan terus-menerus setelah gelap pada hari Minggu, ketika para pengunjuk rasa menentang jam malam nasional.
Setidaknya 12 orang tewas di ibu kota, kata polisi dan dokter di rumah sakit, dengan beberapa korban menderita luka tembak, sementara 18 orang tewas di distrik Sirajganj di Bangladesh utara.