Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aktivis Pro-Palestina di Jepang Balas Turis Israel yang Ngamuk-ngamuk: Negaramu Palsu!

Dua turis Israel di Jepang mengamuk pada aktivis mengibarkan bendera Palestina. Mereka menyebut negara Palestina tidak pernah ada.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Aktivis Pro-Palestina di Jepang Balas Turis Israel yang Ngamuk-ngamuk: Negaramu Palsu!
X @AkimotoThn
Aksi turis Israel di Jepang mengamuk pada aktivis yang mengibarkan bendera Palestina. Insiden ini terjadi di Tokyo pada awal Agustus 2024. 

TRIBUNNEWS.com - Sebuah video yang memperlihatkan dua turis wanita Israel di Jepang memprotes aktivis pro-Palestina, viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, mereka meneriaki aktivis yang mengibarkan bendera Palestina.

Kedua turis itu mempertanyakan mengapa para aktivis mendukung Palestina.

Padahal menurut mereka, negara Palestina tidak pernah ada.

"Mereka (Palestina) bahkan tidak ada di peta. Apa yang kamu perjangkan?" tanya turis wanita berambut panjang dan berkaus putih dengan nada tinggi, dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (6/8/2024).

"Tujuh puluh enam tahun sudah negara kami (Israel) berdiri! Palestina tidak pernah ada," sahut turis lainnya yang berkacamata.

"Tidak pernah ada dan tidak akan pernah ada," timpal turis berambut panjang lagi.

Berita Rekomendasi

Menanggapi amukan dua turis Israel itu, aktivis pro-Palestina yang merupakan seorang perempuan, menjawab santai.

Sambil tetap mengibarkan bendera Palestina dan merekam aksi dua turis Israel, dia mengatakan, "Israel adalah negara palsu!"

Namun, pernyataan aktivis itu mendapat reaksi keras dari dua turis Israel.

Diketahui, aksi dua turis Israel mengamuk pada aktivis pro-Palestina terjadi di Tokyo, Jepang, pada awal Agustus 2024.

Baca juga: Iran Sebut Persiapan Israel Hadapi Teheran Sia-sia: Serangan Kami akan Cepat dan Berat

Video tersebut yang juga viral di X setelah diunggah akun @AkimotoThn, telah ditonton lebih dari 11,4 juta kali hingga Selasa pagi.

Aksi dua turis Israel itu menuai komentar negatif dari para warganet.

"Hati-hati, mungkin saja mereka akan mendirikan pemukiman ilegal di Tokyo juga!" cuit @eddienelson00.

"Kalian berada di negara orang lain dan mengganggu orang-orang yang mendukung Palestina. Kalian sungguh tidak tahu malu dan ironis," timpal @knowlesvatoo.

"Arogannya," kata @JamesGhani.

"Israel sangat terkejut, ke manapun mereka pergi, mereka melihat fakta bahwa negara mereka adalah penjahat," komentar @GozukaraFurkan.

"Sangat kurang ajar sekali, mereka pikir semua negara milik Israel," ujar @Xavier222.

Hubungan Jepang dan Palestina

Pada Juli 2024 lalu, Jepang mengumumkan mempertimbangkan pengakuan negara Palestina.

Dalam pertemuan di Tokyo, Menteri Luar Negeri Jepang, Yoko Kamikawa, mengatakan negaranya mendukung solusi dua negara di TImur Tengah.

Baca juga: Pejabat Senior Hamas Tegaskan Haniyeh Tewas Bukan karena Bom: Opini yang Tidak Rasional

Ia menyatakan Jepang memahami tujuan Palestina untuk mendirikan negara merdeka dan mendukung upaya Palestina untuk mencapai tujuannya.

"Sehubungan dengan pengakuan negara Palestina, kami ingin terus menangani masalah ini secara komprehensif dengan mempertimbangkan cara menyegerakan proses perdamaian," kata Kamikawa di bulan Juli 2024, dilansir WAFA.

Sebelumnya, Jepang juga telah menyalurkan sejumlah bantuan ke Jalur Gaza sejak serangan Israel terus membabi-buta 7 Oktober 2023.

Hingga April 2024, Jepang telah menyalurkan bantuan kemanusiaan senilai 107 juta dolar Amerika, di berbagai hal, seperti makanan, air, kesehatan, dan perawatan medis lewat organisasi internasional, di antarany UNRWA, WHO, ICRC, serta LSM Jepang.

Jumlah Korban Tewas di Gaza

Dilansir Al Jazeera, jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel telah mencapai angka 39.583 jiwa.

Dari angka tersebut, lebih dari 15 ribu anak-anak Palestina terbunuh.

Sementara, 91.398 lainnya terluka dan 10.000 orang hilang.

Menurut data terbaru dari OCHA PBB, WHO, dan pemerintah Palestina, serangan Israel di Jalur Gaza telah mengakibatkan lebih dari separuh rumah hancur atau rusak.

Lalu, 85 persen gedung sekolah hancur dan 65 jaringan jalan rusak.

Sebanyak 63 persen lahan pertanian di Jalur Gaza rusak sehingga semakin mempersulit warga sipil mendapatkan makanan.

Tak hanya itu, 16 dari 35 rumah sakit di Jalur Gaza hanya bisa berfungsi sebagian alias tidak maksimal.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas