Israel Jalankan Kebijakan Penyiksaan, Tahanan Palestina Jadi Sasaran Kekerasan dan Pelecehan Seksual
Tahanan Palestina menjadi sasaran berbagai tindakan, mulai dari kekerasan sewenang-wenang hingga pelecehan seksual.
Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Israel disebut telah menjalankan kebijakan sistematis penyiksaan dan penyiksaan tahanan sejak dimulainya perang di Gaza.
Kebijakan ini menjadikan tahanan Palestina sebagai sasaran berbagai tindakan, mulai dari kekerasan sewenang-wenang hingga pelecehan seksual.
Hal tersebut sebagaimana laporan dari kelompok hak asasi Israel, B'Tselem, Senin (5/8/2024).
Kelompok itu mengatakan, laporan tersebut didasarkan pada wawancara dengan 55 warga Palestina dari Gaza, Tepi Barat, dan Israel.
Mereka ditahan di penjara-penjara Israel sejak serangan 7 Oktober 2023, sebagian besar dari mereka tidak diadili.
"Kesaksian tersebut dengan jelas menunjukkan kebijakan sistematis dan institusional yang berfokus pada pelecehan dan penyiksaan terus-menerus terhadap semua tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel," kata laporan tersebut, dilansir Arab News.
Laporan tersebut dikeluarkan beberapa hari setelah militer Israel menahan sembilan tentara yang dituduh melakukan pelecehan berat terhadap seorang tahanan di sebuah fasilitas militer di gurun Negev.
Menurut laporan pers Israel, para tentara tersebut dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap seorang anggota unit elit Hamas.
Seorang juru bicara Dinas Penjara Israel mengatakan, semua tahanan diperlakukan sesuai hukum dan semua hak dasar diterapkan sepenuhnya oleh penjaga yang terlatih secara profesional.
"Kami tidak mengetahui klaim yang Anda jelaskan dan sejauh yang kami ketahui, tidak ada kejadian seperti itu yang terjadi di bawah tanggung jawab IPS," kata juru bicara tersebut.
Ia menambahkan, para tahanan memiliki hak untuk mengajukan pengaduan yang akan diperiksa dan diselidiki sepenuhnya.
Baca juga: Iran Belum Menyerang, Israel Sudah Jebol Miliaran Dolar: Biaya Super-Mahal untuk Bantuan Perang AS
Sementara, B'Tselem merinci tuduhan, tahanan Palestina menjadi sasaran pemukulan sewenang-wenang, perlakuan yang merendahkan dan memalukan, serta perampasan tidur, serta "penggunaan kekerasan seksual yang berulang, dalam berbagai tingkat keparahan."
"Gambaran keseluruhan menunjukkan pelecehan dan penyiksaan yang dilakukan atas perintah, yang sama sekali menentang kewajiban Israel baik berdasarkan hukum domestik maupun hukum internasional," kata laporan tersebut.
Harus Diberi Label "Kamp Penyiksaan"
Dalam investigasi selama sebulan, B'Tselem mewawancarai 55 mantan tahanan yang ditempatkan di 16 penjara dan pusat penahanan Israel yang dikelola oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF), memetakan skala dan sifat penyiksaan.