Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Meski Sudah Dirayu AS dan Arab, Iran Ogah Lunakkan Tanggapannya ke Israel yang Bunuh Ismail Haniyeh

Meski sudah dirayu oleh AS dan Arab Saudi, Iran ogah melunakkan tanggapannya ke Israel yang membunuh Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Meski Sudah Dirayu AS dan Arab, Iran Ogah Lunakkan Tanggapannya ke Israel yang Bunuh Ismail Haniyeh
X
Ismail Haniyeh dan bendera Palestina dipajang di menara Lusail, Qatar. Meski sudah dirayu oleh Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi, Iran ogah melunakkan tanggapannya ke Israel yang membunuh Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh. 

TRIBUNNEWS.COM - Meski sudah dirayu oleh Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi, Iran ogah melunakkan tanggapannya ke Israel yang membunuh Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh.

"Iran telah menolak upaya AS dan Arab untuk melunakkan tanggapannya terhadap pembunuhan Israel terhadap Ismail Haniyeh," lapor The Wall Street Journal (WSJ), berdasarkan publikasi yang diterbitkan pada Minggu (4/8/2024).

WSJ mengutip sumber-sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut, mengatakan Teheran memberi tahu diplomat Arab, mereka tidak peduli jika tanggapan terhadap pembunuhan Israel tersebut akan menyebabkan pecahnya perang.

Menurut sumber tersebut, AS meminta Eropa dan pemerintah sekutu lainnya untuk menyampaikan pesan kepada Iran, mendesaknya untuk menghindari eskalasi, dengan peringatan serangan besar apapun dapat memicu respons.

Washington juga mengisyaratkan upaya Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, untuk meningkatkan keterlibatan dengan Barat akan memiliki peluang lebih baik jika Teheran menunjukkan pengekangan.

Sebagai bagian dari pesannya kepada Iran, AS juga mengklaim mereka mendesak "Israel" untuk melakukan de-eskalasi juga.

Laporan WSJ menunjukkan "Iran telah menolak memberikan peringatan terperinci yang akan membantu mengurangi dampak serangan apapun."

BERITA TERKAIT

Sebelumnya, koresponden Al Mayadeen di Teheran mengutip sumber informasi Iran yang mengatakan Iran menganggap pembunuhan Haniyeh sebagai salah satu garis merah yang dilanggar.

"Tanpa mempedulikan rincian operasinya, mengindikasikan bahwa Iran akan menangani responsnya sebagaimana mestinya," kata sumber itu.

Itulah sebabnya Iran akan menanggapi dengan cara yang melampaui batas merah yang ditetapkan oleh pendudukan Israel.

Mereka juga menegaskan, "Iran tidak akan menyerah pada tekanan dan pesan de-eskalasi karena pengabaian tindakan pembalasan akan membuka pintu bagi agresi Israel lebih lanjut."

Baca juga: Meta Minta Maaf dan Pulihkan Unggahan Belasungkawa PM Malaysia atas Pembunuhan Ismail Haniyeh

Iran janjikan respons lebih kuat daripada 'Operasi True Promise'

Wakil Kepala Urusan Internasional Peradilan Iran, Kazem Gharibabadi, memperingatkan dalam sebuah wawancara untuk Al Mayadeen, pendudukan Israel akan menghadapi akibat yang berat atas tindakannya, sehingga "mereka tidak akan berani melakukan tindakan terorisme lebih lanjut atau melanggar kedaulatan Iran."

Ia menekankan respons terhadap pembunuhan Haniyeh akan "lebih tegas daripada Operasi True Promise" mengacu pada tindakan balasan Iran pada 13 April terhadap agresi Israel yang menargetkan konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, pada 1 April.

Gharibabadi menggambarkan tindakan Israel sebagai "tindakan terorisme yang menentang resolusi internasional" dan berpendapat hal itu memperlihatkan bukan kekuatan, melainkan ketidakberdayaan entitas Israel.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas