Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Meski Sudah Dirayu AS dan Arab, Iran Ogah Lunakkan Tanggapannya ke Israel yang Bunuh Ismail Haniyeh

Meski sudah dirayu oleh AS dan Arab Saudi, Iran ogah melunakkan tanggapannya ke Israel yang membunuh Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Meski Sudah Dirayu AS dan Arab, Iran Ogah Lunakkan Tanggapannya ke Israel yang Bunuh Ismail Haniyeh
X
Ismail Haniyeh dan bendera Palestina dipajang di menara Lusail, Qatar. Meski sudah dirayu oleh Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi, Iran ogah melunakkan tanggapannya ke Israel yang membunuh Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh. 

Ia pun menegaskan pembunuhan warga sipil yang tidak bersalah, termasuk wanita dan anak-anak di Gaza, menunjukkan kekalahan entitas Israel.

Senada dengan itu, Ketua Parlemen Iran, Mohammad Bagher Ghalibaf, menegaskan negaranya "tidak pernah dan tidak akan membiarkan serangan apapun terhadap kedaulatannya tidak terbalas."

Ghalibaf menekankan pendudukan Israel dan AS "akan menyesali tindakan mereka dan akan dipaksa untuk mengubah perhitungan mereka."

Pembunuhan Haniyeh lebih serius dibanding serangan Gedung Konsulat di Suriah




Bagi Iran, pembunuhan Ismail Haniyeh 'lebih serius' dari pada serangan Israel ke Gedung Konsulat Teheran di Damaskus, Suriah.

Rudal menghantam Gedung Konsulat Iran dan menewaskan 16 orang pada Senin (1/4/2024) kemarin.

Terdapat dua warga sipil di antara korban tewas.

Baca juga: Pernyataan Kontroversial Menteri Israel Bezalel Smotrich, Tak Masalah jika Warga Gaza Mati Kelaparan

Serangan udara Israel itu menghancurkan gedung konsuler di kompleks Kedutaan Besar Iran di Damaskus

BERITA TERKAIT

Serangan yang menuai ancaman balasan dari Teheran.

Belum lama ini, seorang peneliti senior di Pusat Kebijakan Internasional, Negar Mortazavi, melempar pertanyaan tentang: bagaimana - bukan apakah - Iran akan menanggapi pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran?

Menurutnya, wilayah ini telah berada dalam situasi genting selama sembilan bulan terakhir.

 "Perang terus meletus, meskipun perjalan ke berbagai medan dan ini merupakan titik balik lain yang dapat menyebabkan eskalasi besar," paparnya kepada Al Jazeera.

"Iran jelas melihat pembunuhan Ismail Haniyeh sebagai pelanggaran batas merah yang besar bahkan lebih jauh dari apa yang terjadi pada bulan April ketika Israel menyerang Konsulat Iran di Suriah. Kemudian Iran membalas dengan menyerang Israel dari wilayahnya," lanjutnya.

Dia menambahkan, Iran melihat pembunuhan Ismail Haniyeh sebagai eskalasi yang lebih serius karena terjadi di dalam wilayah Teheran.

"(Pembunuhan Ismail Haniyeh) terjadi di jantung Ibu Kota, terhadap tamu penting dan juga setelah peristiwa politik besar; pelantikan Presiden Iran," bebernya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas