Militer Bangladesh Ambil Alih Kekuasaan Pasca Kaburnya PM Hasina ke India
Angkatan Darat Bangladesh mengambil alih pemerintahan Bangladesh usai Perdana Menteri Sheikh Hasina kabur ke India menumpang helikopter militer.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, DHAKA – Pasukan angkatan darat Bangladesh mengambil alih pemerintahan Bangladesh, usai Perdana Menteri Sheikh Hasina kabur ke India, Senin (5/8/2024) kemarin.
Dalam pidatonya di televisi nasional Panglima Militer Bangladesh Jenderal Waker Uz Zaman menjelaskan, pengalihan kekuasaan bakal dilakukan sementara waktu hingga pemerintahan interim rampung dibentuk.
Zaman berjanji, pemerintahan interim oleh militer Bangladesh akan berupaya sekeras mungkin mencari solusi dan menyelesaikan masalah, terutama tuntutan para pendemo.
"Saya berjanji kepada Anda semua, kami akan menegakkan keadilan atas semua pembunuhan dan ketidakadilan. Kami meminta kalian untuk percaya kepada militer negara ini. Saya bertanggung jawab penuh dan saya jamin kalian tidak akan patah semangat," kata Zaman dikutip dari Reuters.
Transisi kekuasaan ini terjadi setelah puluhan ribu mahasiswa dan warga turun ke jalanan Bangladesh, menggelar demo besar-besaran sebagai bentuk protes atas kebijakan pemerintah yang menerapkan kuota pegawai negeri sipil hingga 30 persen untuk anggota keluarga veteran perang kemerdekaan Bangladesh 1971.
Para mahasiswa menilai kebijakan ini merupakan diskriminatif, lantaran pembatasan hanya akan menguntungkan pendukung Partai Liga Awami yang menjadi "rumah" bagi Perdana Menteri Sheikh Hasina Wazed.
Alasan tersebut yang mendorong para mahasiswa untuk menggelar demo, menuntut agar semua kategori kuota penerimaan PNS dihapuskan karena sistem kuota tersebut mengurangi jumlah pekerjaan pemerintah yang terbuka untuk semua orang.
Situasi yang semakin memanas mendorong para mahasiswa Bangladesh bertindak lebih anarkis, hingga membakar gedung lembaga penyiaran negara.
Baca juga: PM Sheikh Hasina Mundur, Bagaimana Nasib Bangladesh?
Sejak kerusuhan Bangladesh pecah pada pertengahan Juli lalu setidaknya 300 orang tewas karena jadi korban kerusuhan.
Terbaru, pada akhir pekan lalu kerusuhan di ibu kota Bangladesh, Dhaka, dilaporkan menewaskan 95 orang, termasuk 14 anggota polisi.
Hasina Kabur ke India Pasca Mundur dari Kursi Perdana Menteri
Situasi Bangladesh yang semakin mencekam memaksa Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengundurkan diri pada tanggal 5 Agustus kemarin, kemudian kabur meninggalkan kediaman di Ganabhaban menuju India.
Menurut informasi yang beredar, Hasina kabur menggunakan helikopter militer bersama saudara perempuannya menuju India.
Kabar ini dikonfirmasi CNN News 18 yang melaporkan bahwa Hasina telah mendarat di Agartala, ibu kota negara bagian Tripura di timur laut India, setelah melintasi perbatasan timur Bangladesh.
Perdana Menteri Sheikh Hasina merupakan putri dari bapak pendiri negara sekaligus mantan Presiden Bangladesh Sheikh Mujibur Rahman.
Hasina dikenal karena memainkan peran penting dalam memimpin pemberontakan pro-demokrasi yang menggulingkan pemerintahan militer dan Presiden Hussain Mohammad Ershad pada 1990 silam.
Ia kemudian dipilih menjadi perdana menteri pada 1996 usai partai Liga Awami yang di naunginya memenangkan pemilihan umum. Pada 2009 Hasina sambil membantu Bangladesh mencapai pertumbuhan ekonomi yang mengesankan.
Namun berjalannya waktu Hasina menghadapi kritik atas pemerintahannya yang tumbuh otokratis. Hingga akhirnya ia membatasi kebebasan berbicara serta menindak perbedaan pendapat dan oposisi.
Untuk membungkam masyarakat, Hasina diisukan menggunakan paramiliter Batalyon Aksi Cepat untuk menculik dan bahkan membunuh anggota oposisi serta pembangkang.
Dia tidak segan menggunakan media untuk menggambarkan para pembangkang dan oposisi dari Partai Nasionalis Bangladesh dan Jamaat-e-Islami (Majelis Islam Bangladesh) sebagai sisa-sisa faksi pengkhianat dan ekstremis.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.