Saham Lockheed Martin Puncaki Level Tertinggi Sepanjang Masa di Tengah Ketegangan Geopolitik
Saham perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan AS. Lockheed Martin dilaporkan berada di level tertinggi sepanjang masa di tengah ketegangan geopolitik
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Saham perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan Amerika Serikat (AS), Lockheed Martin dilaporkan berada di level tertinggi sepanjang masa di tengah ketegangan geopolitik yang sedang terjadi.
Dalam kapitalisasi pasarnya selama perdagangan Jumat (2/8/2024) kemarin, saham Lockheed Martin Corporation mencapai $560 sebelum turun ke $548.
Saham Lockheed Martin sebelumnya naik dari $474 pada akhir Juli hingga mencapai puncaknya di atas $548 pada awal Agustus.
Nilai saham perusahaan tersebut melonjak menyusul hasil keuangan perusahaan yang kuat pada Q2, yang menunjukkan peningkatan tahunan sebesar 9 persen.
Sejak peluncuran Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023, saham Lockheed Martin terus meningkat, didorong oleh ekspektasi investor akan pengeluaran pertahanan yang lebih besar di tengah meningkatnya kerusuhan di Timur Tengah.
Sebagai catatan, Q2 adalah akronim yang merupakan singkatan dari kuartal kedua dari kalender fiskal atau tahun kalender, dikutip dari Universal CPA Review.
Misalnya, jika perusahaan memiliki tahun kalender yang berakhir pada 31 Desember, maka Q2 akan menjadi hasil keuangan untuk tanggal 1 April hingga 30 Juni.
Lebih lanjut, Seth Seifman dari JP Morgan berpendapat bahwa kenaikan saham dapat dikaitkan dengan meningkatnya permintaan layanan pertahanan di lingkungan global yang bergejolak.
Saham Israel terus anjlok seiring dengan munculnya serangan balasan Iran
Sementara itu, saham Israel anjlok paling dalam sejak Oktober karena kekhawatiran akan potensi pembalasan dari Iran dan Poros Perlawanan.
Menurut Bloomberg, anjloknya harga saham Israel juga dipicu keresahan pasar global yang lebih luas.
Baca juga: Spesifikasi F-35, Jet Tempur Siluman Buatan Lockheed Martin yang Diborong Israel
Indeks TA-35 turun hingga 3,1 persen dan turun 2,6 persen pada pukul 10:24 pagi di Tel Aviv.
Penurunan ini menyusul penurunan 3,3% minggu lalu, yang membawa indeks ke titik terendah sejak Februari.
Sementara "Israel" menunggu pembalasan dari Poros, AS telah mengerahkan pasukan tambahan dan menganjurkan gencatan senjata di Gaza.
Terkait pendudukan, Bloomberg melaporkan bahwa shekel Israel melemah selama enam hari berturut-turut, jatuh ke 3,83 per dolar pada pukul 4:30 sore di Tel Aviv, level terendah sejak November.