Wamenlu Rusia Ungkap Rencana Pembunuhan Vladimir Putin di St Petersbug, Langsung Telepon Menhan AS
Presiden Vladimir Putin menjadi sasaran penyerangan Ukraina saat perayaan Hari Angkatan Laut Rusia pada 28 Juli lalu.
Penulis: Hasanudin Aco
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov baru saja mengumumkan alasan Menteri Pertahanan Rusia Andrei Belousov melakukan panggilan telepon yang tidak biasa dengan timpalannya dari Amerika Lloyd Austin.
TRIBUNNEWS.COM, RUSIA - Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengumumkan informasi mengejutkan.
Badan khusus Ukraina ternyata merencanakan serangan pembunuhan terhadap Presiden Rusia Vladmir Putin dan Menteri Pertahanan Rusia Andrei Belousov saat perayaan Hari Angkatan Laut Rusia di St. Petersburg.
Ryabkov perkiraan awal, serangan Ukraina itu akan dilakukan pada tanggal 28 Juli 2024.
Namun setelah mengetahui rencana Ukraina, Belousov secara pribadi menelepon Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin untuk menekan Ukraina agar membatalkan niatnya.
“Rencana yang sangat mengkhawatirkan telah disiapkan untuk menyebabkan kerusakan maksimum pada Rusia dan menciptakan efek media yang mereka (Ukraina) butuhkan. Syukurlah, sinyal yang dikirim oleh para pemimpin militer dan ruang Menteri Luar Negeri ke mitra Amerika-nya efektif," ujar dia.
"Sejauh yang saya tahu, sinyal tersebut tidak hanya dikirimkan Rusia ke Washington tetapi juga ke sejumlah negara lain yang berada dalam lingkup pengaruh atau memiliki hubungan dekat dengan pemerintah AS. Kami telah menghindari langkah eskalasi baru," kata Ryabkov seperti dilaporkan kantor berita Rusia RT dan di saluran televisi Rossiya 1, Senin 5 Agustus 2024.
Menurut Moskovskij Komsomolets (MK), beberapa saat sebelum perayaan Hari Angkatan Laut Rusia, portal berita militer Ukraina menyebutkan bahwa dinas khusus Ukraina sedang mempersiapkan serangan yang menargetkan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pertahanan Menteri Belousov.
Namun pihak militer Ukrain tidak memberikan dasar spesifik atas informasinya sehingga pemberitaan saat itu tidak terlalu menarik perhatian.
Pada 26 Juli 2024, New York Times mengutip pejabat AS yang mengungkapkan bahwa pada pertengahan Juli, Menteri Pertahanan AS Lloyd J Austin III menerima panggilan telepon yang tidak biasa dari orang yang tidak terduga yaitu Menteri Pertahanan Rusia Andrei Belousov.
Khususnya, sejak Rusia memulai kampanye militer khususnya di Ukraina pada bulan Februari 2022, Austin hanya berbicara melalui telepon dengan Menteri Pertahanan Rusia sebanyak 5 kali (termasuk Tuan Sergei Shoigu - yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan Rusia hingga Mei 2024) dan sebagian besar diusulkan secara proaktif oleh Pentagon.
AS Bertindak Hentikan Ukraina
Dua pejabat AS yang mengetahui situasi tersebut mengatakan bahwa pada 12 Juli, Menteri Pertahanan Rusia Belousov tiba-tiba menelepon Menteri Pertahanan AS Austin dan mengumumkan Rusia baru saja mengetahui kampanye rahasia yang dilakukan Ukraina terhadap Moskow.
Patut disebutkan dalam kampanye ini terdapat beberapa tanda yang menimbulkan kecurigaan adanya dukungan AS.
Belousov bertanya kepada Austin apakah Pentagon mengetahui rencana ini dan apakah Pentagon menyadari kemungkinan bahwa hal ini akan meningkatkan ketegangan antara Moskow dan Washington?
Menurut kedua pejabat di atas, anggota Pentagon sangat terkejut karena mereka "tidak mengetahui adanya rencana semacam itu".
Namun informasi yang diberikan Belousov dianggap cukup serius bagi AS untuk menghubungi Ukraina dan memperingatkan jika Kiev memikirkan hal serupa, jangan lakukan itu.
Pejabat Pentagon dan Gedung Putih mengatakan, "Panggilan Tuan Belousov menyoroti perlunya dialog antara kedua pihak yang berlawanan."'
Kementerian Pertahanan Rusia kemudian mengkonfirmasi bahwa Belousov adalah orang yang memulai panggilan telepon ke Austin pada tanggal 12 Juli, dan menyatakan bahwa masalah pencegahan ancaman keamanan dan pengurangan risiko eskalasi mungkin telah dibahas.
Pengungkapan NYT tentang panggilan kedua Menteri tersebut memicu banyak spekulasi saat itu.
Pakar militer Dmitry Snegirev mengatakan bahwa Menteri Pertahanan Rusia kemungkinan besar menelepon untuk meminta AS memberikan tekanan terhadap Ukraina, memaksa Kiev untuk berhenti menyerang kilang minyak Rusia.
Drone Direktorat Jenderal Intelijen Pertahanan Ukraina (GUR) baru saja menyerang kilang minyak lain di wilayah Rusia (wilayah Kursk) Rusia terpaksa mengakui serangan Ukraina, tetapi yang utama adalah yang membuat mereka khawatir adalah konsekuensinya.
Apa konsekuensinya? Ekspor produk minyak bumi Rusia di pasar dunia mengalami penurunan sebesar 14 persen, menyebabkan krisis bagi Moskow. Ini adalah dasar dari panggilan telepon Tuan Belousov yang tidak biasa" - komentar Pakar Snegirev.