2 Sosok yang Bantu Israel Bunuh Haniyeh Ternyata Anggota IRGC, Langsung Dievakuasi Mossad dari Iran
Sosok yang membantu Israel membunuh Ismail Haniyeh merupakan anggota IRGC. Mereka mendapat tawaran uang enam digit dan dievakuasi ke Eropa.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.com - Terungkap sosok yang membantu Israel membunuh Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh.
Sosok itu adalah dua anggota unit keamanan Ansar al-Mahdi dari Korps Garda Revolusi Islam (IRCG), menurut laporan terkini.
Keduanya merupakan warga negara Iran dan direkrut oleh badan mata-mata Israel, Mossad.
Jewish Chronicle, dikutip Anadolu Ajansi, melaporkan dua orang tersebut memperlihatkan gelagat aneh saat mendatangi wisma tamu tempat Haniyeh menginap di Kompleks Saadabad, Teheran, beberapa jam sebelum Pemimpin Hamas itu dibunuh.
Diduga, saat itulah mereka memasang bom di kamar tempat Haniyeh biasanya menginap.
"Para penjaga (anggota IRGC yang direkrut Mossad) terlihat dalam rekaman CCTV, bergerak diam-diam di lorong, menuju kamar yang rencananya diperuntukkan bagi Haniyeh."
"Mereka membuka pintu menggunakan kunci dan memasuki ruangan," ungkap laporan itu.
"Tiga menit kemudian, penjaga itu terekam kamera dengan tenang meninggalkan ruangan, menuruni tangga, menuju pintu masuk utama gedung, pergi meninggalkan gedung, lalu masuk ke dalam sebuah mobil hitam," imbuh laporan Jewish Chronicle.
Lebih lanjut, laporan itu menyebut dua anggota IRGC itu ditawari sejumlah uang sebanyak enam digit dan evakuasi langsung ke negara Eropa utara.
Satu jam setelah memasang bom, keduanya langsung dievakuasi dari Iran oleh Mossad.
Setelahnya, Mossad mencari waktu yang tepat untuk mengeksekusi rencana pembunuhan Haniyeh.
Baca juga: 2 Kemungkinan Skenario Iran Serang Israel, Teheran Diprediksi akan Bombardir Pertahanan Tel Aviv
Hingga akhirnya, Haniyeh menerima undangan ke Teheran untuk menghadiri pelantikan Presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian.
"Mossad, dengan bantuan unit intelijen 8200 (unit IDF yang bertanggung jawab atas operasi rahasia), menyadap panggilan telepon antara penyelenggara pelantikan dan tamu undangan."
"Ketika Haniyeh mengonfirmasi kedatangannya, Mossad mulai melaksanakan rencananya; melenyapkan Haniyeh di wisma tamu tempat ia biasa menginap selama kunjungannya ke Teheran," pungkas laporan Jewish Chronicle.