Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kritik Pemerintahan Netanyahu, Jaksa Agung Israel: Keputusan Dibuat dengan Proses Kerja yang Cacat

Pemerintahan Netanyahu telah diperingatkan sebelumnya agar tidak mengganggu proses kerja pemerintah.

Penulis: Nuryanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Kritik Pemerintahan Netanyahu, Jaksa Agung Israel: Keputusan Dibuat dengan Proses Kerja yang Cacat
Instagram @b.netanyahu
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Pemerintahan Netanyahu telah diperingatkan sebelumnya agar tidak mengganggu proses kerja pemerintah. 

Kelompok itu mengatakan, laporan tersebut didasarkan pada wawancara dengan 55 warga Palestina dari Gaza, Tepi Barat, dan Israel.

Mereka ditahan di penjara-penjara Israel sejak serangan 7 Oktober 2023, sebagian besar dari mereka tidak diadili.

"Kesaksian tersebut dengan jelas menunjukkan kebijakan sistematis dan institusional yang berfokus pada pelecehan dan penyiksaan terus-menerus terhadap semua tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel," kata laporan tersebut, dikutip dari Arab News.




Laporan itu dikeluarkan beberapa hari setelah militer Israel menahan sembilan tentara yang dituduh melakukan pelecehan berat terhadap seorang tahanan di sebuah fasilitas militer di gurun Negev.

Menurut laporan pers Israel, para tentara tersebut dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap seorang anggota unit elit Hamas.

Seorang juru bicara Dinas Penjara Israel mengatakan, semua tahanan diperlakukan sesuai hukum dan semua hak dasar diterapkan sepenuhnya oleh penjaga yang terlatih secara profesional.

"Kami tidak mengetahui klaim yang Anda jelaskan dan sejauh yang kami ketahui, tidak ada kejadian seperti itu yang terjadi di bawah tanggung jawab IPS," kata juru bicara tersebut.

BERITA TERKAIT

Ia menambahkan, para tahanan memiliki hak untuk mengajukan pengaduan yang akan diperiksa dan diselidiki sepenuhnya.

Baca juga: Israel-Iran Tegang, Bandara di Lebanon Kacau Balau

Sementara, B'Tselem merinci tuduhan, tahanan Palestina menjadi sasaran pemukulan sewenang-wenang, perlakuan yang merendahkan dan memalukan, serta perampasan tidur, serta "penggunaan kekerasan seksual yang berulang, dalam berbagai tingkat keparahan."

"Gambaran keseluruhan menunjukkan pelecehan dan penyiksaan yang dilakukan atas perintah, yang sama sekali menentang kewajiban Israel baik berdasarkan hukum domestik maupun hukum internasional," kata laporan tersebut.

Ilustrasi - Pasukan Israel dalam agresi militer di Gaza.
Ilustrasi - Pasukan Israel dalam agresi militer di Gaza. (khaberni)

Update Perang Israel-Hamas

Koresponden Al Jazeera di lapangan melaporkan bahwa serangan udara Israel telah menghantam daerah tengah Jalur Gaza dan bagian timur Khan Younis di selatan dalam apa yang tampaknya menjadi konsentrasi serangan.

Setelah sehari di mana puluhan orang terbunuh di Gaza, tiga orang lagi tewas dan lebih dari 10 orang terluka dalam serangan Israel semalam yang menghancurkan dua rumah dan tenda yang menampung orang-orang terlantar di Deir el-Balah, Gaza tengah.

Hamas telah menunjuk pemimpinnya di Gaza, Yahya Sinwar, sebagai kepala politik baru gerakan tersebut untuk menggantikan Ismail Haniyeh yang dibunuh di Teheran dalam serangan yang secara luas dikaitkan dengan Israel.

Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa Israel tetap berkomitmen untuk membunuh Sinwar menyusul berita terpilihnya dia sebagai pemimpin baru biro politik Hamas.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas