Populer Internasional: Terungkap Rencana Pembunuhan Putin - Israel Kembali Bunuh Pimpinan Hizbullah
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya rencana pembunuhan Vladimir Putin yang terungkap.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Presiden Rusia Vladimir Putin rupanya sempat menjadi sasaran pembunuhan pada Juli lalu, tetapi Ukraina batal melakukannya karena ditentang AS.
Sementara itu, kelompok Hizbullah Lebanon kembali kehilangan salah satu pimpinannya.
Di Jepang, aktivis pro-Palestina balas turis Israel yang ngamuk-ngamuk.
Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.
1. Rencana Pembunuhan Terhadap Vladimir Putin Terungkap, Bisa Jerumuskan AS ke Konflik Tak Terkendali
Presiden Vladimir Putin menjadi sasaran penyerangan Ukraina saat perayaan Hari Angkatan Laut Rusia pada 28 Juli lalu.
Akan tetapi intelijen Ukraina membatalkan rencana pembunuhan tersebut setelah ditentang oleh Amerika Serikat.
Rencana pembunuhan tersebut diungkapkan oleh Wakil Kepala Kementerian Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov dalam siaran langsung saluran TV Russia-1.
Pada acara perayaan Hari Angkatan Laut yang digelar di Saint Petersburg tersebut Vladimir Putin dan Menteri Pertahanan Rusia Andrei Belousov berpidato di parade seremonial.
Menurut Ryabkov, Belousov telah mengetahui rencana intelijen Ukraina untuk mengacaukan perayaan tersebut.
Baca juga: Bantu Lawan Israel, Rusia Pasok Sistem Pertahanan Udara Canggih ke Iran
2. Aktivis Pro-Palestina di Jepang Balas Turis Israel yang Ngamuk-ngamuk: Negaramu Palsu!
Sebuah video yang memperlihatkan dua turis wanita Israel di Jepang memprotes aktivis pro-Palestina, viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, mereka meneriaki aktivis yang mengibarkan bendera Palestina.
Kedua turis itu mempertanyakan mengapa para aktivis mendukung Palestina.
Padahal menurut mereka, negara Palestina tidak pernah ada.
"Mereka (Palestina) bahkan tidak ada di peta. Apa yang kamu perjangkan?" tanya turis wanita berambut panjang dan berkaus putih dengan nada tinggi, dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (6/8/2024).
"Tujuh puluh enam tahun sudah negara kami (Israel) berdiri! Palestina tidak pernah ada," sahut turis lainnya yang berkacamata.
"Tidak pernah ada dan tidak akan pernah ada," timpal turis berambut panjang lagi.
Menanggapi amukan dua turis Israel itu, aktivis pro-Palestina yang merupakan seorang perempuan, menjawab santai.
3. Dalam 10 Bulan, Hanya Tiga dari 24 Batalyon Qassam yang Dihancurkan Israel, Netanyahu Ketahuan Dusta
Israel hanya mengalahkan tiga batalyon Qassam dalam 10 bulan perang, sebuah Laporan mengungkapkan.
Para pejabat Israel dengan marah menuduh Benjamin Netanyahu berbohong tentang kerugian yang dialami sayap militer Hamas.
Baca juga: Hizbullah: Serangan ke Israel Terbaru Hanya Pemanasan, Masih Ada yang Lebih Besar Siang dan Malam
Israel hanya menghancurkan tiga batalyon tempur Brigade Qassam, menurut laporan CNN.
Laporan itu menimbulkan keraguan atas klaim Israel tentang kerusakan yang telah ditimbulkannya pada sayap bersenjata Hamas sejak dimulainya perang di Gaza.
Tentara Israel mengklaim Brigade Qassam Hamas terdiri dari total 24 batalyon.
“Hingga 1 Juli, hanya tiga dari 24 batalyon ini yang tidak efektif dalam pertempuran, artinya mereka dihancurkan oleh militer Israel,” CNN melaporkan pada 5 Agustus, mengutip data yang dikumpulkan oleh Critical Threats Project (CTP) dan Institute for the Study of War (ISW).
4. Israel Kembali Bunuh Pimpinan Hizbullah di Lebanon Selatan, Serang Gunakan Drone
Militer Israel kembali melakukan pembunuhan terhadap pimpinan Hizbullah.
Dikutip dari ABC News, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi pihaknya telah membunuh Pimpinan Hizbullah, Ali Jamal Aldin Jawad di Lebanon Selatan lewat serangan drone.
Adapun tewasnya Jawad turut dikonfirmasi oleh Hizbullah.
"Pembunuhan terhadapnya (Ali Jamal Aldin Jawad) telah menurunkan kemampuan Hizbullah secara signifikan," kata IDF dalam sebuah pernyataan.
Sementara, berdasarkan video yang dikutip dari The New York Post, menunjukkan bahwa drone dari IDF fokus untuk mengincar mobil yang dikendarai Ali Jamal Aldin Jawad yang tengah berada di jalanan di desa Aabba, Lebanon Selatan.
Setelah itu, bom yang berasal dari drone IDF ditembakan ke arah mobil Jawad dan berakhir meledak.
IDF mengungkapkan Jawad merupakan Komandan Elit Radwan Hizbullah.
(Tribunnews.com)