Serangan Iran Tak Terduga, Bandara Ben Gurion di Tel Aviv Sepi, Maskapai Ogah Terbang ke Israel
Banyak maskapai penerbangan internasional mengumumkan pembatalan penerbangan mereka ke Israel karena misteriusnya waktu serangan balasan Iran
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Pemimpin Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah disebut telah memberikan izin untuk berperang habis-habisan jika Israel berani melakukan serangan darat ke Lebanon.
"Kami tidak menginginkan perang skala penuh dengan Israel, tetapi siap untuk itu. Perlu diingat, setiap serangan besar ke Lebanon dapat menyebabkan keterlibatan "Poros Perlawanan," katanya.
Di Ambang Perang Besar
Aaron David Miller, seorang peneliti senior di Carnegie Endowment for International Peace, kepada CNN menggambarkan situasi yang terjadi saat ini.
"Perang ini berpotensi menciptakan situasi yang belum pernah kita lihat di kawasan ini: perang regional besar, yang dapat melibatkan Teluk”.
Ia memperingatkan bahwa perang ini juga dapat menyebabkan konfrontasi langsung antara Amerika Serikat dan Iran.
Selama hampir 10 bulan pertempuran terakhir, Israel, Hizbullah, dan Iran selalu menarik diri dari apa yang tampak seperti jurang.
"Pada bulan Januari, Israel membunuh seorang pemimpin senior Hamas di Beirut. Perang habis-habisan gagal terwujud."
"Pada bulan April, Israel membunuh seorang komandan tinggi di Korps Garda Revolusi Iran (IRCHG) di Damaskus. Sebagai tanggapan, Iran melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel. Perang habis-habisan gagal terwujud."
"Status quo, tentu saja, juga tidak dapat dilanjutkan. Puluhan ribu orang Israel telah mengungsi dari rumah mereka."
Sebagian besar wilayah Israel utara seperti kota hantu. Gambaran serupa terjadi di Lebanon selatan.
Cara terbaik untuk menghindari perang habis-habisan antara Israel dan Hizbullah, adalah dengan melakukan gencatan senjata di Gaza.
Israel ingin menghilangkan ancaman Hizbullah sepenuhnya, memindahkannya kembali ke Sungai Litani, sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengakhiri perang besar terakhir antara keduanya pada tahun 2006.
"Jika dunia tidak menyingkirkan Hizbullah dari perbatasan, Israel akan melakukannya," kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada bulan Desember.