Teka-teki Keberadaan 2 Anggota IRGC yang Bantu Israel Bunuh Haniyeh, Dievakuasi usai Pasang Bom
Usai memasang bom di kamar tempat Haniyeh menginap, dua anggota IRGC langsung dievakuasi Mossad keluar Iran.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.com - Teka-teki keberadaan dua anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) yang membantu Israel membunuh Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran pada 31 Juli 2024.
Berdasarkan laporan Jewish Chronicle, dua sosok tersebut merupakan anggota unit keamanan Ansar al-Mahdi dari IRGC yang direkrut oleh badan mata-mata Israel, Mossad.
Keduanya dilaporkan memasang bom di kamar tempat Haniyeh menginap, beberapa jam sebelum ledakan terjadi.
Aksi keduanya mengendap-endap ke kamar Haniyeh untuk memasang bom, terekam kamera keamanan.
"(Mereka) terlihat dalam rekaman kamera keamanan di hari pembunuhan, bergerak diam-diam di lorong menuju kamar tempat Haniyeh, membuka pintu menggunakan kunci, dan memasuki ruangan," ungkap laporan Jewish Chronicle, dilansir Anadolu Ajansi.
Tak lama setelahnya, mereka keluar kamar dan pergi meninggalkan penginapan yang ditempati Haniyeh di Kompleks Saadabad, Teheran utara.
Menurut keterangan Jewish Chronicle, keduanya langsung dievakuasi Mossad menuju negara Eropa utara.
Jika merujuk laporan itu, dua anggota IRGC tersebut diperkirakan berada di satu dari 12 negara yang ada di sebelah utara Eropa, yaitu Inggris, Swedia, Denmark, Finlandia, Norwegia, Irlandia, Lithuania, Latvia, Estonia, Islandia, Kepulauan Faeroe, atau Pulau Man.
Selain proses evakuasi, keduanya juga disebutkan mendapatkan tawaran uang senilai enam digit.
Diketahui, bom yang diletakkan di kamar Haniyeh itu diledakkan dari jarak jauh.
Bocornya keberadaan Haniyeh diketahui setelah Mossad, dengan bantuan Unit Intelijen Pasukan Pertahanan Israel (IDF) 8200, menyadap panggilan telepon antara penyelenggara pelantikan dan para undangan terkait acara pelantikan Presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian.
Baca juga: 2 Kemungkinan Skenario Iran Serang Israel, Teheran Diprediksi akan Bombardir Pertahanan Tel Aviv
Sebagai informasi, Haniyeh hadir dalam pelantikan Pezeshkian, Selasa (30/7/2024), dan itu menjadi penampilan publik terakhirnya sebelum tewas pada 31 Juli 2024 dini hari.
Atas tewasnya Haniyeh di Teheran, IRGC dan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, berjanji akan membalas dendam terhadap Israel.
Iran Sudah Bersiap Serang Israel
Di sisi lain, Iran dilaporkan sedang memindahkan peluncur rudal dan melakukan latihan militer sebagai persiapan menyerang Israel, kata pejabat AS, dilansir The New Arab.