Frustrasi Desak Israel-Hamas, AS dan Mediator Lain Sebut Tak Ada Lagi Alasan Tunda Gencatan Senjata
Rincian pelaksanaan gencatan senjata dan pembebasan sandera masih harus dinegosiasikan.
Penulis: Nuryanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Para pemimpin Amerika Serikat (AS), Mesir, dan Qatar bersama-sama menuntut Israel dan Hamas untuk kembali ke perundingan yang terhenti mengenai perang di Gaza.
AS, Mesir, dan Qatar mengatakan, hanya rincian pelaksanaan gencatan senjata dan pembebasan sandera yang masih harus dinegosiasikan.
"Tidak ada waktu lagi yang terbuang, atau alasan dari pihak mana pun untuk menunda lebih lanjut," kata mereka dalam pernyataan bersama, Jumat (9/8/2024), dikutip dari AP News.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, sesuai dengan usulan AS dan para mediator, Israel akan mengirim tim negosiasi ke suatu tempat yang akan ditentukan untuk menyelesaikan rincian pelaksanaan perjanjian kerangka kerja.
Presiden AS Joe Biden, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, dan Emir Qatar Tamim al-Thani, mediator dalam negosiasi tidak langsung untuk mengakhiri 10 bulan perang yang menghancurkan di Gaza, menetapkan pembicaraan pada 15 Agustus, akan berlangsung di Doha, Qatar, atau Kairo.
Seorang pejabat senior AS, yang berbicara kepada wartawan dengan syarat anonim untuk membahas dorongan para mediator, mengatakan hanya empat atau lima area ketidaksepakatan mengenai implementasi yang masih harus diselesaikan antara kedua pihak lawan.
Pejabat itu mengutip waktu rencana pertukaran tahanan Palestina yang ditahan Israel dan sandera yang ditahan Hamas, sebagai contoh.
Mesir, AS, dan Qatar mengatakan mereka memiliki proposal yang siap disampaikan pada pembicaraan minggu depan untuk menyelesaikan masalah yang tersisa.
Israel Kembali ke Khan Younis
Di tengah desakan perundingan gencatan senjata, tank-tank Israel kembali ke kota Khan Younis di Gaza selatan pada hari Jumat.
Israel memaksa ribuan orang mengungsi di sepanjang jalan raya yang padat, karena para pejuang Palestina terus menyerang pasukan Israel dari reruntuhan, kata penduduk dan militer.
Baca juga: Belum Pernah Sebelumnya, Kapal Perang Israel Terlihat di Dekat Eilat, Saudi-Mesir-Yordania Waspada
Diberitakan Arab News, keluarga-keluarga melarikan diri dari Khan Younis timur dengan kendaraan dan berjalan kaki.
Barang-barang mereka ditumpuk di kereta keledai dan becak motor saat mereka melarikan diri perlahan di sepanjang jalan yang padat.
Diketahui, pembunuhan pemimpin politik tertinggi Hamas di Teheran minggu lalu meningkatkan ketegangan di seluruh wilayah, sebuah eskalasi yang secara luas dianggap sebagai pukulan bagi perundingan gencatan senjata.
Pembunuhan itu secara luas dianggap dilakukan oleh Israel, meskipun Israel belum berkomentar.