Presiden Venezuela Maduro Tandatangani Dekrit Pemblokiran Akses X Selama 10 Hari
Presiden Venezuela Nicolas Maduro setujui dekrit memblokir akses ke platform media sosial X, sebelumnya Twitter, di negara itu selama 10 hari.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
Bahkan kubu oposisi, Edmundo Gonzales mengklaim bahwa hasil Pilpres yang diumumkan badan pemilu Venezuela itu tidak masuk akal.
Mereka membantah klaim yang menyebut Gonzalez gagal mengalahkan Maduro, dengan perolehan suara 44 persen dibandingkan 51 persen.
Tak hanya kubu Gonzalez, para pemimpin oposisi Venezuela dan pengamat asing juga meragukan kemenangan Maduro. Mereka mendesak otoritas pemilu Caracas untuk merilis secara detail hasil pilpres yang dipermasalahkan ke publik.
"Saya ingin mengatakan kepada Venezuela dan dunia bahwa mereka punya presiden terpilih yang baru dan itu adalah Edmundo Gonzales Urrutia," ucap pemimpin oposisi Venezuela, Maria Corina Machado.
Tangguhkan hubungan dengan sejumlah negara
Pemerintah Venezuela menangguhkan hubungan dengan sejumlah negara yang enggan mengakui kemenangan Nicolas Maduro dalam pemilihan Presiden Venezuela.
Tak sampai di situ, pemerintah Venezuela turut menarik semua staf diplomatik dari Kedutaan Besarnya di Argentina, Chile, Kosta Rika, Peru, Panama, Republik Dominika, dan Uruguay.
"Republik Bolivar Venezuela menolak keras intervensi dan pernyataan sekelompok pemerintahan sayap-kanan antek Washington yang secara terbuka mendukung dalil ideologi fasisme internasional," ujar Kementerian Luar Negeri Venezuela dikutip dari Anadolu.
"Pemerintah Republik Bolivarian Venezuela kini memilih untuk memanggil pulang semua anggota misi diplomatiknya di Argentina, Chili, Kosta Rika, Peru, Panama, Republik Dominika, dan Uruguay bentuk kekecewaan lantaran mereka meragukan pilpres Venezuela,” imbuhnya.
Penarikan ini dilakukan setelah sejumlah negara di Amerika Latin tersebut meragukan kemenangan Nicolas Maduro dan menyebutnya sebagai "kecurangan" pilpres.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)