Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bom Israel Telah Membuat 100 Warga Palestina Mati Syahid Saat Sedang Melaksanakan Salat Subuh

Serangan bom oleh Israel terhadap sekolah di Gaza menewaskan lebih dari 100 warga Palestina saat salat subuh.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Bom Israel Telah Membuat 100 Warga Palestina Mati Syahid Saat Sedang Melaksanakan Salat Subuh
X/Twitter
Israel melancarkan serangan terhadap sekolah Al-Tabin Gaza Sabtu (10/8/2024) 

Pasukan Israel telah membunuh sedikitnya 39.700 warga Palestina di Gaza sejak dimulainya perang, yang oleh banyak orang diakui sebagai genosida.

Jumlah korban tewas mungkin lebih tinggi karena banyak mayat diperkirakan terkubur di bawah reruntuhan, dan banyak lagi yang mungkin terbunuh sebagai akibat tidak langsung dari pemboman Israel terhadap infrastruktur sipil di Gaza.

Jurnal medis Lancet menerbitkan sebuah analisis pada bulan Juli yang menyimpulkan bahwa "bukanlah hal yang tidak masuk akal untuk memperkirakan bahwa hingga 186.000 atau bahkan lebih kematian dapat disebabkan oleh konflik yang sedang terjadi di Gaza."

Analisis tersebut menyatakan bahwa “bahkan jika konflik berakhir segera, akan terus ada banyak kematian tidak langsung dalam beberapa bulan dan tahun mendatang yang disebabkan oleh berbagai penyebab seperti penyakit reproduksi, penyakit menular, dan penyakit tidak menular.”


Oposisi Italia Tuntut Pemerintah Tarik Dubes dari Israel, Bom Israel ke Sekolah Tewaskan 100 Pengungsi

Oposisi Italia Tuntut Pemerintah Italia Menarik duta besar dari Israel.

Serangan udara Israel baru-baru ini terhadap sekolah Al-Tabi'in di Gaza, yang menewaskan sedikitnya 100 warga Palestina.

Serangan yang menggunakan rudal MK-84 itu telah memicu kemarahan di kalangan partai politik Italia, dengan beberapa meminta pemerintah untuk menarik duta besar Roma dari Tel Aviv, Anadolu melaporkan mengutip media lokal.

Berita Rekomendasi

Giuseppe Conte, pemimpin oposisi Gerakan Bintang Lima, dan Angelo Bonelli, pemimpin Partai Hijau dan Aliansi Kiri, telah mendesak pemerintah untuk menarik duta besar Italia dari Tel Aviv sebagai protes terhadap tindakan pemerintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu setelah pemboman sekolah Al-Tabi'in.

Elly Schlein, pemimpin Partai Demokrat, menyampaikan sentimen serupa. Ia dikutip oleh media dengan mengatakan: "Pengeboman sekolah dan rumah sakit merupakan kejahatan perang, dan tidak dapat diterima untuk terus menyaksikan apa yang terjadi di Gaza." Schlein menekankan perlunya inisiatif Eropa dan internasional untuk menghentikan Netanyahu.

Menanggapi kritik tersebut, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Antonio Tajani, pemimpin Partai Forza Italia, mengungkapkan kemarahannya pada X , dengan menyatakan:

“Pengeboman sebuah sekolah di Gaza yang menyebabkan begitu banyak korban tak berdosa sama sekali tidak dapat diterima. Kami meminta Israel untuk menghormati hukum humaniter.” Tajani menyerukan gencatan senjata segera “untuk melindungi warga sipil”.

Menurut surat kabar Italia Corriere della Sera, Tajani mengadakan pertemuan video dengan para duta besar dari negara-negara di kawasan itu untuk memantau perkembangan.

Pada hari Sabtu, Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan bahwa lebih dari 100 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menargetkan sebuah sekolah yang digunakan sebagai tempat penampungan bagi warga Palestina yang mengungsi di Gaza.

Warga Palestina sedang melaksanakan salat Subuh saat serangan itu terjadi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas