Tiongkok Sebut Pembunuhan Ismail Haniyeh Merusak Perundingan Gencatan Senjata di Gaza
Tiongkok sebut pembunuhan pimpinan Hamas merusak perundingan gencatan senjata di Gaza.
Penulis: Muhammad Barir
Tiongkok Sebut Pembunuhan Pimpinan Hamas Merusak Perundingan Gencatan Senjata di Gaza
TRIBUNNEWS.COM- Tiongkok sebut pembunuhan pimpinan Hamas merusak perundingan gencatan senjata di Gaza.
Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi pada hari Minggu mengatakan bahwa pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran merusak proses negosiasi gencatan senjata di Gaza, Anadolu melaporkan.
"China dengan tegas menentang dan mengutuk keras pembunuhan tersebut, karena meyakini bahwa praktik tersebut merupakan pelanggaran serius terhadap norma-norma dasar hubungan internasional, pelanggaran serius terhadap kedaulatan, keamanan, dan martabat Iran, secara langsung merusak proses negosiasi gencatan senjata di Gaza, dan berdampak pada perdamaian dan stabilitas regional," kata Yi dalam panggilan telepon dengan Penjabat Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri China.
Yi mengatakan bahwa Tiongkok selalu mendukung semua pihak dalam menjaga hak dan kepentingan sah mereka, terutama mendukung Palestina dalam memulihkan hak nasionalnya yang sah.
“Sangat penting bagi masyarakat internasional untuk membentuk kekuatan gabungan guna mendesak semua pihak yang bertikai untuk sungguh-sungguh melaksanakan resolusi Dewan Keamanan yang relevan dan menciptakan kondisi untuk mencapai gencatan senjata yang komprehensif dan permanen di Gaza sesegera mungkin,” kata Yi dalam pernyataan tersebut.
China mendukung Iran dalam mempertahankan kedaulatan, keamanan dan martabat nasionalnya sesuai dengan hukum, lanjutnya.
Beijing, tambahnya, juga mendukung upaya Teheran untuk menjaga perdamaian dan stabilitas regional, dan bersedia menjaga komunikasi yang erat dengan Iran.
Sementara itu, Bagheri menjelaskan posisi Iran terkait pembunuhan Haniyeh dengan menekankan bahwa Teheran akan “dengan tegas mempertahankan kedaulatan nasional, keamanan, dan integritas teritorialnya, dan pada saat yang sama berkomitmen untuk menjaga keamanan dan stabilitas regional.”
Haniyeh tewas di Teheran pada 31 Juli setelah menghadiri pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian sehari sebelumnya.
Hamas dan Iran menuduh Israel melakukan pembunuhan Haniyeh, sementara Tel Aviv belum mengonfirmasi atau membantah bertanggung jawab.
Iran bersumpah memberikan “hukuman keras” bagi Israel atas pembunuhan Haniyeh di tanah Iran.
SUMBER : MIDDLE EAST MONITOR