Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Invasi Ukraina di Kursk Bikin Putin Murka: Tutup Pintu Negosiasi, Tingkatkan Serangan ke Donbass

Serangan balik dan invasi Ukraina di wilayah Kursk, Rusia, dan upaya menghancurkan fasilitas energi nuklir membuat Presiden Vladimir Putin murka.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Invasi Ukraina di Kursk Bikin Putin Murka: Tutup Pintu Negosiasi, Tingkatkan Serangan ke Donbass
AFP/MIKHAIL KLIMENTYEV
Presiden Rusia Vladimir Putin murka. Serangan di Kursk membuat ia menutup pintu negosiasi dan akan menyerang Ukraina lebih keras lagi 

TRIBUNNEWS.COM -- Serangan balik dan invasi Ukraina di wilayah Kursk, Rusia, dan upaya menghancurkan fasilitas energi nuklir membuat Presiden Vladimir Putin murka.

Putin menegaskan dirinya kini telah menutup pintu perdamaian dengan Kiev. "Setiap pembicaraan damai dengan Ukraina tidak mungkin dilakukan selama negara itu melakukan serangan terhadap penduduk sipil dan mengancam pembangkit listrik tenaga nuklir," kata Putin dalam pertemuan dengan pejabat senior Rusia, Senin (12/8/2024).

Pertemuan tersebut membahas invasi Ukraina ke wilayah Kursk di mana pembangkit energi nuklir berada. Selain itu, militer Kiev juga menghancurkan sejumlah fasilitas nuklir di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporozhye yang diduduki Rusia.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-902: Ukraina Duduki 28 Permukiman Rusia di Kursk, Putin Diminta Nyerah

Menurut Putin dikutip Russia Today, dari aksi pasukan Volodymyr Zelensky tersebut, Ukraina tidak memiliki niat baik untuk menggelar pembicaraan untuk perdamaian.

Negara itu dianggap menolak rencana penyelesaian konflik berdasarkan proposal Rusia atau peta perdamaian yang diusulkan oleh negara-negara netral.

"Tampaknya, musuh, yang mengandalkan bantuan dari para penguasa Baratnya sedang berusaha untuk meningkatkan posisi negosiasinya di masa mendatang. Namun, bagaimana kita bisa berbicara tentang negosiasi dengan mereka yang melakukan serangan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil, infrastruktur sipil, atau mencoba mengancam fasilitas energi nuklir?," jelasnya.

Putin mengatakan bahwa salah satu tujuan utama Kiev di Kursk adalah mengalihkan perhatian dari Donbass, tempat pasukan Rusia terus mendapatkan dukungan dalam beberapa bulan terakhir.

"Namun, apa hasilnya? Laju operasi ofensif tidak hanya tidak melambat, tetapi sebaliknya meningkat satu setengah kali lipat," tandas Putin.
BERITA REKOMENDASI

Dengan menyerang Wilayah Kursk, jelasnya, Ukraina juga berupaya merusak moral penduduk Rusia, tetapi juga memperoleh hasil yang bertentangan, kata Putin, seraya mencatat peningkatan aliran sukarelawan untuk bergabung dengan militer dan mempertahankan perbatasan.

Baca juga: Rusia Kepung Wilayah yang Tak Terkalahkan Sejak Invasi Dimulai

Tak Digubris Zelensky

Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky seperti tidak menggubris pernyataan Putin. Ia justru meminta kepada Barat untuk mengizinkan militernya menyerang lebih jauh ke dalam Rusia.

Dalam pidatonya, dikutip dari Ukrinfprm pada Senin malam, Zelensky menyatakan butuh izin meluncurkan senjata jarak jauhnya mengincar infrastruktur Rusia.

"Saya juga sangat berharap Menteri Pertahanan dan semua diplomat Ukraina akan bekerja seaktif mungkin dengan mitra kami terkait kemampuan jarak jauh bagi Ukraina – kami memerlukan izin yang sesuai dari mitra kami untuk menggunakan senjata jarak jauh," tegas Zelensky.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas