Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemimpin Sementara Bangladesh Muhammad Yunus: Negara Kacau, tapi Setidaknya Monsternya Sudah Pergi

Muhammad Yunus berkata Bangladesh sekarang memang kacau, tetapi "monsternya" sudah pergi.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Pemimpin Sementara Bangladesh Muhammad Yunus: Negara Kacau, tapi Setidaknya Monsternya Sudah Pergi
AFP/INDRANIL MUKHERJEE
Peraih Nobel dan penasihat utama pemerintahan sementara baru Bangladesh, Muhammad Yunus menyapa publik setelah meletakkan karangan bunga di Monumen Martir Nasional di Dhaka pada 9 Agustus 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin sementara Bangladesh, Muhammad Yunus menyatakan bahwa prioritas utamanya saat ini adalah mengamankan hukum dan ketertiban setelah mantan perdana menteri Sheikh Hasina meninggalkan negara dalam keadaan kacau, The Independent melaporkan.

Ekonom peraih Nobel tersebut adalah wajah kepemimpinan baru Bangladesh.

Muhammad Yunus mengambil alih jabatan sebagai penasihat utama pemerintahan sementara.




Yunus menyebut aksi protes yang didorong oleh mahasiswa itu sebagai sebuah "revolusi".

"Hukum dan ketertiban adalah prioritas utama agar orang-orang dapat duduk atau mulai bekerja," kata Yunus dalam sebuah konferensi pers di ibu kota Dhaka.

Ia juga berjanji untuk mengawasi reformasi yang lebih luas seperti memperkuat kebebasan berbicara.

Bertahun-tahun sebelumnya, pemerintahan Bangladesh dicap hampir otoriter yang berujung kekacauan.

Peraih Nobel Muhammad Yunus resmi dilantik sebagai pemimpin sementara Bangladesh dalam sebuah upacara di istana presiden di Dhaka pada Kamis (8/8/2024).
Peraih Nobel Muhammad Yunus resmi dilantik sebagai pemimpin sementara Bangladesh dalam sebuah upacara di istana presiden di Dhaka pada Kamis (8/8/2024). (X/Twitter)
BERITA TERKAIT

"Bahkan pemerintah, apa yang mereka lakukan, apa pun yang mereka lakukan, sama sekali tidak masuk akal bagi saya," katanya.

"Mereka tidak tahu apa itu administrasi."

"Namun sekarang ada harapan."

"Kami adalah wajah baru yang segar bagi mereka, bagi negara."

Baca juga: Dituding Sheikh Hasina Jadi Dalang Kudeta di Bangladesh, Pemerintah AS Buka Suara

"Akhirnya, saat ini, monster itu telah pergi."

Akhir pekan lalu, setelah menuntut Hasina untuk mundur, para pemimpin demo juga menuntut pengunduran diri kepala Mahkamah Agung Obaidul Hassan.

Hassan segera mengundurkan diri bersama lima hakim lainnya di pengadilan tinggi tersebut.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas